Dan di sinilah Cyra berakhir saat ini. Di kantor polisi terdekat, dengan pria yang nyaris melecehkan sahabatnya dan juga sahabatnya yang termasuk korban.
Polisi di depan mereka sejak tadi sibuk menginterogasi pelaku. Menyebalkannya, sang pelaku tidak mau mengakui kejahatannya. Dia berdalih bahwa tidak ada bukti yang memperlihatkan perbuatannya. Dan hal itu tentunya membuat Cyra merasa sangat muak.
Sejak tadi, bola mata Cyra sesekali berputar malas setiap kali mendengar tuduhan yang diberikan pria itu padanya.
Pria itu membalik situasi, menyalahkan Cyra.
Segala macam fitnah bahkan sampai tuntutan hukum pria itu berikan pada Cyra, membuat Cyra semakin naik darah.
Beruntung, sabar tidak ada batasnya.
Jika ada, mungkin batas kesabaran Cyra sudah meluap detik ini juga.
"Ra? Kamu kok diem aja sih di fitnah?" Tanya Joe sewaktu melihat Cyra hanya bungkam dan menyimak setiap kata yang keluar dari mulut si pelaku.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com