Elia bangkit. Dia menghapus keringat di wajahnya dengan kaos yang dipakainya. Dia menarik nafas dalam-dalam lalu berteriak, "Aku ingin satu kali lagi!"
Theria yang masih mengamatinya duduk tegak di kursi saat mendengar teriakan Elia. Azaila tersenyum di sampingnya. Mereka berada di tempat yang tidak terlalu jauh dari Elia, tersembunyi di sisi gelap area itu. Mereka melakukannya agar Elia tidak tertekan. Mendengar permintaan itu, Theria segera melakukan yang perlu dilakukan. Dengan satu gerakan tangan sederhana, seribu bola kembali masuk ke dalam mesin pelontar. Mesin penghitung hasil pukulan bola kembali ke angka nol.
Elia sempat terkejut dengan perubahan ajaib itu. Dia melihat bola-bola menggelinding kembali ke dalam mesin. Jadi begitu cara Theria membersihkannya selama ini, Elia berasumsi. Dia juga berpikir kalau bisa jadi bola-bola itu sudah dimantrai sehingga bisa kembali sendiri ke dalam mesin.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com