Beberapa saat sebelum Max membunuh Mera dan Won bersamaan. Ketika api di Galeri Seni Galeria berkobar, Palasara sedang menggunakan komputer yang dipakai Mera di di Giant Galeria Mall. Dia mencari hal-hal yang bisa menguntungkan mereka. Salah satu kecurigaan Palasara pada Mera adalah dia yang menjadi pihak penyedia mayat Bibi. Untuk itu, dia perlu tahu orang yang menghubunginya. Sekalipun kemungkinannya sangat kecil menemukan bukti di komputer ruang kerja Mera sebagai CEO di Giant Galeria Mall, Palasara tetap mencoba melihat isi komputer itu. Dalam beberapa saat kemudian, Palasara hanya menghela nafas.
"Seperti dugaan, tidak ada di sini," kata Palasara. setelah memindai seluruh folder komputer Mera dengan cepat. Dia menggunakan kemampuan baca cepatnya untuk menemukannya. Dia bicara dengan Max menggunakan kemampuan telepati.
"Kita cari di Jepang. Mungkin disana," jawab Max. "Hanguskan saja semua yang ada di sini."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com