webnovel

Chapter 137 – Tiga Babi Hutan

Melihat hal ini, Jiang Junmo tersenyum dan berkata, "Lain kali aku mengirimkan surat, aku bisa meminta tiket daging lagi pada keluarga ku."

Setelah mendengar usulannya, Lu Xia menatapnya dengan tatapan tidak senang dan berkata, "Jangan bicara omong kosong. Keluarga mu sudah memberimu banyak tiket daging. Bagaimana bisa kamu dengan tanpa malu meminta tiket tambahan?"

Jiang Junmo tersenyum, "Itu memang jatahku. Kakek mendapatkan banyak tiket daging setiap bulannya, dan dia membaginya denganku, cukup untuk aku makan."

"Tetap saja. Sekarang kamu sudah menikah dan tidak boleh selalu bergantung pada keluarga mu. Selain itu, kita bisa membeli daging dari desa. Saat mereka menyembelih babi, ayo pergi lebih awal dan membeli lebih banyak," saran Lu Xia.

"Oke, aku akan mengikutimu," Jiang Junmo menyetujui.

Saat keduanya sedang mengobrol di rumah, mereka mendengar teriakan dari luar. Lu Xia dan Jiang Junmo mengira sesuatu telah terjadi dan segera keluar untuk memeriksa keadaan.

Mereka melihat banyak orang di desa berlari ke satu arah. Penasaran dengan apa yang terjadi, Lu Xia mendekati Bibi Cuiyun, yang kebetulan berada di dekatnya, dan bertanya, "Bibi, apa kamu tahu apa yang sedang dilakukan oleh semua orang?"

Bibi Cuiyun segera mengenali Lu Xia dan tersenyum, "Oh, Pemuda Terpelajar Lu, kamu tidak tahu? Pemuda Terpelajar Su, lho, dia sangat luar biasa. Dia sendirian menemukan sarang babi hutan!"

"Apa? Pemuda Terpelajar Su? …Apa maksud bibi, Su Man?" Lu Xia bertanya.

Sebelum dia mengajukan lebih banyak pertanyaan, Bibi Cuiyun melanjutkan, "Ya, Pemuda Terpelajar Su, Su Man. Dia mendaki gunung, membuat perangkap, dan menangkap tiga babi hutan—dua diantaranya berukuran besar dan satunya kecil. Apa kau bisa mempercayai nya? Dia sangat pemberani! Dia hanya seorang gadis muda, tapi berani mendaki gunung seperti itu."

Lu Xia sekarang mengerti. Su Man mendaki gunung lagi dan berhasil berburu lagi, menangkap tiga babi hutan berukuran besar.

Dia pasti memiliki keberanian yang luar biasa dan semacam lingkaran cahaya pemeran utama. Kalau tidak, siapa yang berani menjelajah pegunungan sendirian?

Sepertinya dia akan menarik perhatian lagi.

Bibi Cuiyun selesai berbicara dan buru-buru berkata, "Oh, aku harus pergi melihatnya. Tiga babi hutan, lho! Pasti ada banyak dagingnya!"

Melihat sosok Bibi Cuiyun yang menghilang dengan cepat, Lu Xia terdiam dan menunggu Jiang Junmo. Jiang Junmo juga ikut mendengarkan cerita Bibi Cuiyun dan berjalan ke arah Lu Xia, berbicara dengan nada serius, "Mulai sekarang, kamu tidak diperbolehkan mendaki gunung sendirian."

Lu Xia tersenyum dan menjawab, "Tentu saja, aku tidak akan berani mendaki gunung sendirian. Apa menurut mu semua orang seperti Su Man? Bukan hanya tidak pernah terluka tapi juga selalu membawa pulang sesuatu setiap kali turun gunung."

Namun, dengan pemikiran ini, mata Lu Xia berkedip saat dia bertanya, "Tidakkah menurutmu Su Man sangat luar biasa? Setiap kali dia pergi ke pegunungan, dia selalu membawa pulang sesuatu, sedangkan orang lain tidak bisa."

Jiang Junmo mengerutkan keningnya saat mendengar perkataannya. "Itu terlalu berbahaya! Kita tidak bisa mengandalkan keberuntungan jika sudah menyangkut dengan hal-hal seperti itu."

Jelas, Jiang Junmo tidak setuju dengan hipotesis yang sedang dia coba bangun.

Lu Xia tersenyum dan tidak melanjutkan topik pembicaraan ini.

Ketika keduanya sampai di kaki gunung, mereka melihat beberapa orang kuat dari desa membawa tiga ekor babi hutan turun.

Meski ada dua yang besar dan satu yang kecil, yang kecil beratnya sekitar dua ratus kati (100kg), belum lagi yang lebih besar. Dibutuhkan empat orang untuk membawa masing-masing babi. Jelas bahwa ini bukanlah hasil tangkapan yang kecil.

Penduduk desa sangat gembira saat melihat babi hutan tersebut.

Terutama, saat mereka melihat Su Man turun gunung, semua orang berkerumun untuk menanyakan pertanyaan yang bersarang di otak mereka.

Su Man menjawab singkat lalu secara proaktif berbicara kepada kepala desa, "Kepala desa, babi hutan ini masih segar. Mereka pasti baru saja meninggal belum lama ini. Ku sarankan untuk segera menanganinya. Jika dibiarkan terlalu lama, maka tidak enak untuk dimakan. Selain itu, Tahun Baru akan segera tiba, dan semua orang di desa menantikan makan daging."

Kepala desa langsung tersenyum dan berkata, "Baiklah, ayo kita tangani mereka. Kami berencana untuk menyembelih babi besok, tapi kami bisa melakukannya sekarang hari ini sekalian. Mereka yang ingin membeli daging atau menukar poin kerja dengan daging, pulang dan bersiaplah. Kami akan mendistribusikan dagingnya dan membagikan uangnya nanti di tempat pengirikan."