Pemimpin desa itu menatap kapten dan berkata dengan tenang, "Memang kami memiliki kelebihan air. Tapi ini tidak akan murah."
Setelah mendengar kata-kata pemimpin desa itu, kapten itu menghela napas lega, dan berkata, "Harga dapat dinegosiasikan. Berapa harga per ember airnya?"
Pemimpin desa itu tersenyum dan berkata, "Apakah Anda ingin membeli air bersih atau air sumur?"
Kapten itu berpikir sejenak lalu bertanya, "Bisakah saya melihat dulu airnya?"
"Tentu saja. Silakan ikuti saya." Dengan senyum di wajahnya, pemimpin desa itu memberi isyarat agar kapten mengikutinya.
Setelah melihat bahwa pemimpin desa mereka sudah mulai bernegosiasi dengan para tentara, para pria itu meletakkan tombak mereka dan mengikuti mereka secara diam-diam.
Para tentara mengikuti pemimpin desa itu berjalan sejenak, sebelum mereka melihat sebuah sumur di tengah desa. Sumur itu tampak seperti baru saja digali. Saat mereka berdiri di dekat sumur, kapten menunduk dari mulut sumur dan melihat airnya keruh.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com