webnovel

Bertahan Hidup di Zaman Kuno dengan Pasokan Tak Terbatas

``` Xu Xiang adalah seorang penyintas kiamat yang bertahan hidup selama empat puluh tahun. Sebelum dia dapat mewujudkan mimpinya menjadi penguasa, dia meninggal. Setelah membuka mata, dia kembali ke lima belas tahun sebelum kiamat dimulai. Dengan bantuan pusaka keluarganya cincin naga dan phoenix, dia menimbun persediaan dan mempersiapkan diri untuk menyambut kiamat. Sayangnya, dia dikhianati oleh keluarga sendiri dan meninggal pada malam sebelum hari kiamat dimulai. Dengan kebencian di hatinya, dia menelan cincin naga dan phoenix dan melompat dari tebing. Ketika dia membuka mata lagi, dia masih hidup, namun tiba di dunia yang dilanda oleh perang tak berkesudahan dan bencana alam yang terus-menerus. Meskipun dia cukup beruntung untuk mendapatkan kesempatan kedua, dia tanpa sadar terjebak dalam gejolak politik dimana seseorang mungkin dibunuh tanpa mengetahui siapa pembunuhnya. Bisakah dia bertahan di dunia kuno yang lebih berbahaya dan penuh dengan bahaya tersembunyi daripada dunianya sendiri? Bisakah dia menemukan keberanian untuk mempercayai orang lain lagi? Setelah dua kehidupan, dapatkah dia menemukan kebahagiaan nya sendiri? ```

ColorfulAutumnWind · Geschichte
Zu wenig Bewertungen
271 Chs

Kakak, Kemampuan Aktingmu Sangat Buruk

"Tetua Ketiga, cobalah makanan ini. Ini sangat lezat!" A Lu Ge berkata sambil sibuk memasukkan beberapa cemilan ke tangan kakak laki-lakinya yang ketiga.

A Lu Qian melihat tangannya penuh dengan berbagai jenis cemilan, dan tanpa kata melihat ketiga orang yang terus makan dan mengobrol dengan gembira.

"..." 'Apakah sekarang waktunya mengadakan pesta?'

Setelah sejenak diam, dia meletakkan camilan itu dan berkata, "Xu Xiang, sudah waktunya. Kita harus pergi ke lapangan terbuka."

Xu Xiang mengangguk kepadanya, melihat ke A Lu Ge dan A Lu Zhi, dan berkata, "Baiklah, aku harus pergi sekarang. Kalian berdua bisa makan makanan yang tersisa."

Kemudian dia berdiri, melihat ke A Lu Qian dan berkata, "Ayo pergi."

A Lu Qian melihat dia telah keluar dari tenda, berdiri, melihat ke adiknya yang paling muda, dan berkata, "Tetaplah di sini dengan kakak laki-lakimu yang keempat dan jangan kemana-mana."

A Lu Ge mengangguk dan patuh berkata, "Ya, Tetua Ketiga."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com