Perlahan Andre menghampiri Mosa yang masih terpasang beberapa alat bantu di tubuhnya yang lemah. Matanya sayu terlihat memandang langit-langit ruangan itu.
Semakin mendekat dan suara langkah Andre terdengar oleh Mosa, dan Mosa menoleh.
Pandangan sayu itu terfokus pada wajah Andre yang berhari-hari menunggu tatapan wajah itu.
''Mosa," ucap Andre lirih.
Mosa tersenyum tipis. Wajahnya memperlihatkan kerinduan kepada sang suami. Bagi Mosa seperti tidur yang cukup lama. Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi saat ini. Yang dia inginkan adalah bertemu dengan laki-laki yang ada di hadapannya.
"Alhamdulilah, kamu sudah sadar, Mosa,'' tutur Andre lalu duduk di kursi yang ada di samping Mosa yang memang diperuntukkan untuk Andre.
"Heem, aku kenapa?" tanya Mosa, suaranya samar di balik alat bantu pernapasan.
"Kamu sadar, Mosa. Kamu jangan berpikir apa-apa dulu! Kamu butuh apa? Biar aku ambilkan?" tanya Andre.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com