Vernon menggenggam tangannya.
Untuk mengatakan bahwa dia marah adalah sebuah pemahaman yang salah, sekarang. Dia benar-benar ingin merobek nenek tua itu menjadi dua bagian! Kebencian dalam hatinya yang telah menumpuk sejak dia masih kecil hampir meledak, dan dia hampir menerjangnya.
"Aku tidak peduli apakah kau akan memberitahunya atau tidak. Di matanya, kaulah yang gila, dan aku bisa membunuhmu nanti, nenek sihir," ucap Vernon, lalu dia mengejeknya; "Heh, kenapa aku harus membunuhmu? Kamu hanya seorang tikus mati yang tidak disukai siapa-siapapun. Kamu akan mati sendiri, dan Vincent mungkin akan membuang jenazahmu ke tempat sampah. Itulah tempat seharusnya kamu berada!"
Ada sedikit kesedihan dalam mata Dorothea, tapi dia cepat-cepat memalingkan kepalanya langsung dan berjalan menuju pintu depan. Dia tidak ingin melihat ke belakang lagi karena jika dia melakukannya, mereka akan melihat air matanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com