Vernon berpikir bahwa suasana hatinya akan mempengaruhi nafsu makannya. Tapi ternyata dia masih juga menghabiskan makan siang adik iparnya dengan bersih.
"Ini buruk," gumam Vernon sambil menatap piring kosong di atas meja. "Makanannya terlalu enak. Aku tidak bisa mengendalikan diriku. Apakah dia menaruh semacam ramuan cinta dalam makanannya?"
Vernon sedikit berpikir tentang hal itu dan menggelengkan kepala setelahnya, "Tidak, itu alasan yang idiot. Kenapa aku mempercayai hal seperti itu?"
"Makanannya hanya cocok dengan selera ku. Itulah sebabnya saya tidak bisa mengendalikan diri," kata Vernon. "Mungkin aku perlu makan di luar malam ini. Aku tidak ingin bertemu dengannya, tahu bahwa dia merasa jijik padaku."
Vernon bangkit dari kursinya dan berjalan ke pintu. Dia membuka pintu dan mengintip ke luar.
Dia melihat-lihat sekeliling, dan setelah menyadari bahwa adik iparnya benar-benar telah meninggalkan kantornya, dia merasa lega.
"Apakah kamu butuh sesuatu, Tuan?" tanya Diamond.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com