Pujian itu tak pernah diharapkan oleh Rein!
Gak pernah!
Hah, Tuhan, Rein kayak orang terbodoh di dunia!
Pujian dari neraka!
Salah tingkah lagi, rasa-rasanya Rein ingin pukul Redis. Hal yang paling Rein ingin lakukan namun jarang kesampaian. Dunia memang kurang berpihak ke Rein. Atau yang lain, Rein pun kurang paham sih, ia hanya tahu menjalani. Gak kesampaian sebab Redis sudah kebaca gerak-gerik Rein. Anehnya memang menyebalkan.
Rein sangat terjebak. Nyebelin memang tuh orang. Oke, Rein diam. Mingkem jadi 'anak' baik. Kan ya, hidup Rein memang untuk itu.
Sialan.
Rein diam, gak tahu harus bilang apa. Redis gak jijik sudah buat Rein rasanya ingin mati di tempat. Hidup orang itu gitu banget. Langsung tepat sasaran. Tubuh Rein rasanya mau remuk. Oke, di samping menikmati, namun tetap aja tubuh Rein remuk. Rein kan gak terbiasa. Ngerasa terlalu bodoh.
"Hey, jangan ditutup."
"Kau bodoh atau gimana? Darah aku masih keluar, nanti semua yang ada di sini kotor."
Oh oke, Rein benar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com