"Kita cari kemana lagi ini?" Raka menggigit ujung kukunya duduk di jok sebelah Dion yang sedang menyetir.
Dion dan Abraham diam saja. Karena memang mereka juga tidak tahu, langkah mana yang akan mereka tuju. Pasalnya si penculik tidak meninggalkan jejak sedikitpun yang bisa dilacak .
"Arghhh." Raka berteriak seolah melampiaskan emosinya pada angin.
"Awas aja elo berani nyakitin istri gue." geram Raka sambil mengepalkan tangannya.
"Kamu dimana sayang?" teriak dalam hati Raka.
Dret dret
Raka mengleuarkan ponselnya yang berdering di dalam saku dengan tidak sabaran. Dia kira itu adalah penculik yang membawa istrinya yang sedang menghubunginya.
"Ayah?"
Raka menoleh kearah kedua sahabatnya sembari meminta pendapat. Tapi dari ekspresi kedua sahabatnya itu menyuruhnya untuk mengangkatnya. Tanpa menatap kedua sahabatnya juga dia akan mengangkatnya.
"Ha … Hal …"
"Kamu dimana ini Raka?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com