Tidak terasa pagi cerah sudah menyambut hari Bela. Wanita itu terlihat masih pulas dengan alam bawah mimpinya. Tapi karena sinar terang sudah mulai menerbos celah jendela kamarnya dan memenuhi ruangan kamarnya, mulai membuat silau matanya tidurnya terganggu.
"Ini apa sih berat banget."ditengah mata terpejam dan nyawa yang belum terkumpul semua, Bela merasakan sesuatu yang berat di pinggangnya.
Mau tidak mau Bela harus membuka kedua matanya untuk melihat apa yang terjadi pada tubuhnya hingga merasakan berat. Belum lagi ada sesuatu yang menindih di kedua kakinya.
"Mas Raka?" lirih Bela ketika melihat Raka memeluk sambil tengkurap. Bela hanya bisa melihat rambut Raka yang tengah tenggalem di perutnya. Posisi tidur Bela menyamping. Dan Raka memeluk tubuh bagian depan istrinyaitu.
Tepat pukul 2 pagi, Raka baru pulang dari cafenya. Sebenarnya Raka bisa pulang jam 11 malam, tapi karena dia nongkrong dengan Dion dan Abraham jadi agak lama pulangnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com