Bela diam saja saat membonceng motor dibelakang tubuh Raka. Kedua tangannya melingkar di pinggang Raka hingga menyatu di perut suaminya. Sedangkan tatapannya fokus kearah hamparan pemandangan kanan kiri jalanan yang disebelah kanan kiri motor suaminya.
Hanya semilir angin dan suara bising motor melintas di telinganya. Raganya memang berada di atas motor itu tapi tidak untuk hatinya.
"Selamanya cinta pertama akan selalu membekas di hati dan tidak akan bisa dilupakan. Dan akulah cinta pertama Raka Sanjaya." Dona mengingatkan kata-kata itu tepat di telinga Bela.
"Bel?" panggil Raka sambil menyetang motor maticnya hendak pulang. Tidak lupa di bagian depannya terdapat dua bungkus bubur kacang hijau yang habis dibeli mereka tadi.
"Bela?" panggil Raka dengan suara sedikit meninggi.
"E…eh. Ada apa mas?" Bela terhenyak dan mendekat kearah pundak Raka.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com