Bela meminta Raka untuk keluar dari kamar dan membiarkannya untuk sendiri. Dia benar-benar ingin sendiri sembari menenangkan pikirannya yang tengah kacau. Dan kini dia sudah dikabulkan permintaannya.
Terbukti dia sekarang sudah berada di kamar sendiri dengan pintu tertutup. Dan tentunya Raka sudah berada di luar kamar. Entah apa yang dilakukannya diluar. Bela tidak peduli lagi. Karena baginya saat ini adalah menghindar dari Raka. Melihat Raka dari dekat hanya membuatnya muak saja.
"Maafin aku Bel. Maaf. Aku nggak bisa hidup tanpa kamu. Tolong jangan buat aku sedih begini." Raka terus menggenggam tangannya dengan erat seperti tidak mau terlepas. Bahkan dia merasakan ada buliran air berjatuhan di punggung tangannya.
Ditengah kesendiriannya di kamar, pikiran Bela kembali terngiang-ngiang pada kejadian sebelum Raka keluar dari kamar. Dimana Raka menyempatkan untuk memohon dan meminta maaf padanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com