Tepat pukul 9 malam, Raka juga belum pulang. Bela sangat mencemaskan keadaan suaminya yang sampai sekarang belum tiba di rumah. Ingin sekali dia menelepon suaminya hanya untuk menanyakan kabar suaminya sedang apa dan dimana. Tapi dia takut mengganggunya.
Tapi kalau diam saja begini, hanya menyiksa hatinya saja. Jadi serba salah sekarang dirinya.
"Mas, mau sampai kapan pulangnya? Aku khawatir sekali sama kamu."batin Bela menggigit bibir bagian bawahnya saking khawatirnya pada Raka. Sesekali dia melirik jam dinding di kamarnya.
Sesekali dia juga mondar mandir kesana kemari tidak jelas hanya karena memikirkan suaminya terus. Padahal sebelumnya dia sudah diberitahu oleh Dion dan Abraham untuk tidur saja. Dan sekarang kedua sahabat suaminya itu sudah tertidur di ruang tengah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com