Setibanya di garasi rumah Raka, tiba-tiba perasaan Bela menjadi tambah tidak karuan. Detak jantungnya tidak bisa berhenti untuk bernyanyi. Yang sedari tadi ia takutkan dan khawatirkan kini semakin menjadi-jadi.
Telapak tangannya mulai dingin. Tidak henti-hentinya dia menggigit bibir bawahnya. Berharap perasaannya yang tidak karuan bisa hilang.
"Ayo turun."Bela kaget tiba-tiba Raka sudah membukakan pintunya dan mengulurkan tangan kearahnya. Wajar saja karena dia sedari tadi tenggelam dalam lamunannya yang sedang menahan rasa gugub dan takut yang begitu besar.
"Kak…"
"Ayo sudah ditunggu ayah sama mamah."sela Raka sambil mengulurkan tangannya kearah Bela.
Mau tidak mau Bela harus turun dan bergabung dengan mertuanya itu. Dia menahan rasa yang tidak biasa didalam dirinya. Tangannya ia eratkan dengan berpegangan tangan Raka erat sekali.
Raka bisa merasakan apa yang sedang dirasakan Bela sekarang. Terbukti dengan telapak tangan Bela yang dingin saat ia genggam.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com