"Kamu yakin udah kuat?" tanyaku.
"Udah Umi, Abi jalan sama Umi ke pelaminan aja udah kuat dan sangat siap kok." ucap Ali membuat jantungku berdegup lebih kencang, mataku pun membulat sempurna atas ucapan ajaibnya, entahlah akan seperti apa jika dia meneruskan perkataannya, mungkin aku akan dibuat seperti kepiting rebus.
"Kamu masih sakit, jangan ngaco." ucapku dan berjalan mendahuluinya karena aku takut akan semakin salah tingkah dibuatnya.
"Afiqah, Fasya, Neila, Kevin, Navis, Adit, calon menantu..." ucap Abi diakhir kalimat melirik kearah Ali, membuat sahabat-sahabatku heboh sedangkan aku menggigit bibir bawahku.
"Abi..." rengekku membuat Abi terkekeh.
"Abi ucapkan terimakasih banyak pada kalian yang sudah mau menjadi sahabat Aisyah dan juga sudah menjaga Aisyah, Abi juga minta maaf jika putri Abi punya salah dengan kalian, sekaligus Abi sekeluarga minta maaf yaa." ucap Abi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com