"Selamat sore Mas Farhan." Kata pelayan tadi dengan sopan.
Farhan meminta karyawan di sini untuk memanggilnya dengan sebutan Mas, ia tidak enak apabila ada yang memanggilnya dengan sebutan Pak, karena rata-rata yang bekerja di sini usianya lebih tua dari Farhan.
"Selamat sore, silahkan kembali bekerja." Pelayan tadi kembali ke belakang dengan membawa nampan kosong.
"Percaya gue." Kata Zanna sambil tertawa.
Tak lama setelah itu Denzel muncul dari arah pintu masuk Cafe dan Farhan malah melambaikan tangannya untuk Denzel berjalan ke arah mereka.
"Lama banget lo." Kata Farhan saat Denzel sudah duduk di samping Zanna.
"Hai Zanna." Sapa Denzel tanpa menghiraukan ucapan Farhan.
"Hai Zel." Jawab Zanna sambil tertawa melihat wajah sinis Farhan.
"Eh dugong, gue ngomong sama lo es batu. Dasar bucin."
"Ngapa lo?" Tanya balik Denzel.
"Gak jadi, dasar pasangan lemot." Umpat Farhan pada keduanya.
"Bodoamat." Ucap keduanya bersamaan sambil tertawa melihat Farhan berdecak kesal.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com