Suasana hening ketika Satria menapakkan kaki di lantai apartemennya. Pria itu melangkah lebih ke dalam dan mendapati Nara tertidur dengan posisi duduk. Sebelah tangan Nara—yang masih memegang kuas—diposisikan lurus menempel di meja, sedang punggung tangan lainnya ia gunakan untuk menopang kepala yang tersandar pada lengan atas yang menempel meja tadi.
Satria melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Ia tak sadar pertemuannya tadi akan selesai di waktu yang selarut ini.
Tangan pria itu perlahan terulur, meraih kanvas yang telah Nara lukis di atas meja.
Nara melukiskan seorang gadis bergaun biru yang tengah duduk meringkuk bersandar pada salah satu sisi dinding dalam ruangan. Ruangan tersebut tampak berantakan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com