Lima menit berselang, setelah mereka selesai menyantap makan malam, Satria beranjak dari tempat duduk, menghampiri Nara dan mengulurkan tangan kanan padanya. "Mau berdansa dengan saya?"
Nara menggapai uluran tangan tersebut dengan senyum menghiasi wajah.
Satria mengajak Nara ke dekat bibir pantai, tempat lampion-lampion bola itu tersusun mengitari mereka.
Satria dan Nara larut dalam dansa romantis mereka, diiringi dengan suara musik yang mengalun lembut, debut ombak, dan angin pantai.
Satria membawa Nara ke dalam dekapan, berdansa mengikuti alunan lagu. Dari jarak sedekat ini, Nara bisa merasakan jantung Satria yang berdegup kencang, tak kalah dengan debaran jantungnya.
Tak lama setelah lagu berhentik, Satria melepas genggamannya pada Nara. Ia bergerak mundur selangkah, kemudian menekuk satu kaki ke depan dan kaki lain ke belakang, berlutut di hadapan cewek itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com