webnovel

Belum Berakhir

Semua berawal ketika seorang gadis pindahan yang sukses membuat ketua geng jatuh hati namun enggan untuk mengatakannya terlebih dahulu. Gengsi? Mungkin. Di awal pertemuannya selalu saja ada pertikaian diantara mereka berdua. Apakah Si ketua geng bisa mengungkapkan perasaannya? "Ehh, sorry? Gue nggak sengaja" "Sorry-sorry, kalo jalan tuh pake mata!" Seseorang yang terus memperjuangkan cintanya. Karena ia tahu bahwa semuanya masih bisa di perbaiki, semuanya masih bisa untuk bersama karena semuanya masih belum berakhir.

Ervantr · Teenager
Zu wenig Bewertungen
282 Chs

Dekat

Natalie celingukan kanan kiri mencari suara orang yang memanggilnya, karena suasana kantin cukup ramai. Dan ketemu. Ternyata itu Amanda yang tengah melambaikan tangan ke arahnya. Natalie segera melangkah ke arah meja tersebut.

Natalie berdiri di dekat sahabatnya, menatap semua cowok yang duduk di meja, segerombolan cowok yang terlambat saat itu.

"Duduk di sini aja, Nat. Gak ada tempat lain yang kosong, kecuali di sini," ucap Keysia yang mengerti. Pasti Nata canggung duduk barengan sama para cowok yang belum dikenalnya, apalagi ada Kenzo.

"Iya, cantik! Duduk di samping Abang, aja," ujar cowok bermanik hitam sambil menepuk tempat duduk di sampingnya.

"Lo anak baru, ya? Kok gue baru liat?" tanya cowok yang satunya lagi. Mendengar itu, membuat semua cowok yang ada di sana mendongak menatap Nata kecuali Kenzo.

"Iya. Gue anak baru pindahan dari SMA PELANGI." Natalie tersenyum tipis seraya mendudukkan diri di samping Amanda, sahabatnya.

"Hai. Kenalin, nama gue Jimmy Pradaa Willson, panggil aja Jimmy." Cowok bernama Jimmy itu mengulurkan tangan ke depan Natalie.

"Gue, Nata," balas Nata sembari menjabat tangan Jimmy, kemudian ia lepas dengan cepat.

"Ah iya, yang itu namanya Lingga, trus yang itu namanya William, trus yang di sampingnya lagi ada Libra dan yang di pojok sana itu namanya Zion sama Gavin," ujar Jimmy memperkenalkan semua sahabatnya. Mereka semua melambaikan tangan ke arah Natalie.

"Salam kenal semuanya!" Natalie balas melambaikan tangan dengan senyum ramah.

"Sekarang giliran si bos yang kenalan. Diam-diam bae dari tadi." Cowok yang bernama Libra menyikut Kenzo dengan pelan.

Kenzo dengan malas menoleh menatap wajah gadis yang saat itu menyusahkan dirinya. Dengan datar ia berucap. "Gue Kenzo!"

"Gue Nata," cicit Nata pelan. Sedari tadi cowok itu menatap matanya, membuat jantung Natalie berdebar tak karuan sekaligus takut. Cepat-cepat ia mengalihkan pandangan.

Setelah makan bareng di kantin, Natalie lebih memilih kembali ke dalam kelas, berbeda dengan sahabatnya yang masih berada di sana. Ia tidak ingin berlama-lama di sana.

Natalie masuk ke dalam kelas dan duduk di bangku miliknya, mengeluarkan ponsel yang ada di dalam saku seragam. Ia buka aplikasi Wattpad, dan membaca cerita yang belum sempat ia tuntaskan waktu itu.

Natalie bersandar pada kursi mencari posisi nyaman dengan mata yang terus membaca cerita yang ada di sana. Ia menahan tawa karena membaca tulisan yang menurutnya lucu dan buat ia ingin tertawa kencang, namun Natalie urungkan, takut dikatakan gila oleh murid yang ada di sana.

Bunyi derap langkah kaki dan suara berisik berasal dari luar. Tentu Natalie tahu itu suara milik siapa, suara semua sahabatnya. Natalie memandang ke arah pintu, senyumnya melengkung melihat Amanda dan yang lain masuk ke dalam seraya melambaikan tangan.

Natalie menyimpan ponselnya ke dalam saku seragam. Ia tunggu semua sahabatnya duduk di bangku, di dekatnya.

"Kenapa lo balik duluan? Lo gak nyaman sama mereka?" tanya Amanda seraya mendudukkan diri di bangku, di samping Natalie, sahabat barunya itu.

"Engga kok. Gue cuma mau ke kelas aja," jawab Natalie dengan senyum tipis.

Gracia dan Keysia duduk di bangku, depan Natalie. Keysia mengeluarkan kipas kecil yang ada dalam tas miliknya. Ia kipas wajah yang terasa sedikit panas karena cuaca. Setelahnya menghadap ke belakang.

Arrabella dan Indah menarik bangku makin mendekat pada Natalie. Keduanya menatap wajah cantik sahabatnya itu dengan lekat.

"Gimana rasanya setelah kenalan sama Most Wanted sekolah kita?" tanya Indah dengan cengengesan pada Natalie.

Natalie menoleh menatap Indah yang tengah cengengesan. Ia mengetuk dahi berpikir, mengingat wajah datar Kenzo saat mereka berkenalan.

"Seru sih. Mereka baik dan juga ramah. Beda lagi sama cowok yang namanya Kenzo itu. Wajahnya datar bikin gue dikit takut."

***

Nata duduk di halte menunggu angkot, karena Barga Sang Kakak tidak bisa menjemputnya dikarenakan ada urusan.

"Ck! Kok gak ada angkot yang lewat sih!" Nata melirik jam dipergelangan tangannya. "Udah mau sore!"

Nata menoleh karena mendengar suara klason. Dan benar saja, ada Motor Sport berwarna merah yang berhenti di depannya.

Mata Nata menyipit mencari tau siapa sosok orang yang wajahnya tertutup oleh helm fullface itu. Nata terus mengamati sampai helm itu dibuka oleh pemiliknya, dan ternyata itu Kenzo.

"Mau pulang bareng nggak? Malah bengong!" Kenzo sedikit mengeraskan suara karena jalanan begitu ramai.

"Gak usah! Gue lagi nunggu angkot. Bentar lagi juga lewat."

Kenzo hanya diam dan turun dari motor. Menghampiri Nata.

"Ngapain lo?!" tanya Nata waswas. Nata takut Kenzo macam-macam padanya.

"Ya, nungguin lo lah! Mau ngapain lagi," jawab Kenzo seraya duduk di samping Nata.

Mereka berdua hanya diam tanpa ada yang memulai percakapan. Mungkin karena canggung.

"Gak ada angkot yang lewat! Pulang bareng gue aja!" Kenzo bersuara.

"Tapi---"

"Ck! Ayo! Lo gak liat langit udah mendung, bentar lagi hujan!" Kenzo menarik tangan Nata.

Nata mendengkus tak suka karena ditarik seperti hewan ternak oleh Kenzo.

"Iya! Lepas dulu tangan gue!" Setelah Nata naik ke atas motor. Kenzo mulai menjalankan Motor.

"Zo! Kayaknya tuh orang ngikutin kita dari tadi, deh!" Nata terus melihat ke belakang dan memastikan apakah orang itu memang mengikutinya.

Mendengar perkataan Nata, Kenzo melihat dari spion motor, dan benar saja ada empat orang yang mengikutinya "Shitt!" maki Kenzo. "Pegangan! gue mau ngebut!" Perintah Kenzo dan diangguki oleh Nata.

Motor Kenzo ditendang dari samping oleh seorang yang berpakaian hitam. Membuat motor Kenzo oleng dan hampir nyaris jatuh. Dengan cepat Kenzo langsung menekan rem dan menghentikan motornya. Sedangkan Nata sudah pucat karena ketakutan. Dengan segera Nata turun dari motor dan berlari secepat mungkin mencari tempat persembunyian.

"Heh anjing! Apa-apaan lo nendang motor gue sembarangan!" Kenzo emosi.

Orang berpakaian hitam itu malah tertawa. "Banyak bacot lo!" Orang itu dan langsung menyerang Kenzo.

Kenzo balas memukuli orang itu dengan penuh emosi. "Siapa lo?! Siapa yang nyuruh lo nyerang gue bangsat!" Kenzo terus memukuli wajah orang itu.

"Gue gak akan kasih tau lo anjing!" Orang mendorong Kenzo dan balas membogem wajah Kenzo.

"Sialan lo!" Kenzo menendang perut orang itu sampai terbatuk dan sudut bibirnya mengeluarkan darah. "Ngaku nggak lo! Atau lo gue habisin sekarang juga!" Tanpa Kenzo sadari, seseorang berlari ke arahnya.

"KENZO! AWAS! DI BELAKANG LO!" Nata yang melihat itu langsung berteriak histeris.

Dengan cepat Kenzo berbalik dan menendang perut orang yang membawa tongkat baseball itu berkali kali. "Mampus lo!" Kenzo menyeka sudut bibirnya yang terasa perih. Kenzo menatap semua orang yang berpakaian hitam itu sudah terkapar tak berdaya.