"Bodo." Nara menjulurkan lidah, meledek. "Yang manggil kan aku. Jadi suka-suka aku dong," katanya. Tangan cewek itu kini bergerak membuka pintu mobil yang ada kanannya. "Sampai ketemu ya, Bang Sat."
Nara melambaikan tangan kecil ke bagian dalam mobil, namun Satria dengan cepat menarik tangan yang melambai itu hingga membuat sang pemilik hampir saja terjengkal.
"Apaan sih?" sewot cewek itu.
"Ambil." Satria mengulurkan sebuah ponsel berwarna hitam pada Nara. "Ini handphone lama saya. Kamu bisa pakai ini dulu. Biar gampang dihubungi."
"Haa?"
"Handphone kamu hilang kan?" tanya pria itu tanpa basa-basi.
"Darimana Bang Sat tau?" Nara balik bertanya.
Ngomong-ngomong, nama Bang Sat itu lucu juga, membuat bibir Nara terasa geli setiap kali menyebutnya. Ia menyukai nama itu.
Satria tersenyum kecut. "Harus banget dipanggil bangsat ya?" tanyanya menuntut.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com