"Silahkan, " Ucap Park Heejin mempersilahkan, saat meletakkan sebuah piring berisi potongan buah di atas meja.
"Terima kasih Heejin,"
"Hm," Jawab Par Heejin mengangguk dan duduk di samping Rex Daiva, ikut menonton acara TV, meskipun ia tidak begitu menyukai acara yang saat ini tengah di tonton oleh Rex Daiva.
"Ada apa?" Tanya Rex Daiva,
"Ha? Mwo?"
"Sejak tadi kau terus diam, tak seperti biasa." Jawab Rex Daiva masih fokus dengan tontonannya. Meskipun demikian, ia bisa melihat dengan jelas perubahan sikap Park Heejin.
"Aku... "
"Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?"
Yah, kau benar. Jawab Park Heejin dalam hati. Meski ia terlihat menggeleng.
"Aku tidak apa apa," Balas Park Heejin, dan untuk yang kesekian kalinya ia kembali memaki dan mengutuk dirinya sendiri yang begitu pengecut, bahkan ia tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan semua perasaannya.
"Tapi aku tidak melihat itu Heejin," Ucap Rex Daiva yang akhirnya mengalihkan pandangannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com