Setelah tinggal di Dunia Mimpi selama 2 hari, Roland kembali ke Kota Tanpa Musim Dingin lagi.
Roland meregangkan tangannya, ia berulang kali menekuk dan meregangkan semua jari-jarinya. Selain aliran hangat yang mengalir di tubuh Roland, ia masih memiliki perasaan yang sama seperti yang ia rasakan di Dunia Mimpi. Untungnya, Roland masih bisa keluar dari Dunia Mimpi, kalau tidak, ia bahkan tidak akan bisa membedakan mana kenyataan dan mana fantasi.
"Bisakah otak mensimulasikan sebuah mimpi yang sangat realistis seperti itu?"
Roland benar-benar merasa heran.
Terutama mengenai pusaran yang mirip seperti pusaran sihir yang ada di kening pria itu. Meskipun Roland belum pernah melihat tampilan nyata kekuatan sihir seperti apa, jika Kekuatan Alam dibentuk berdasarkan kekuatan sihir, maka semua yang ada di Dunia Mimpi pasti jadi absurd.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com