webnovel

Beautiful girl's love

Menceritakan kisah seorang gadis cantik dari desa yang berniat untuk mencari keberuntungan di kota jakarta. Warning! 21+ cerita ini mengandung unsur dewasa dan kekerasan di dalam nya. Setelah melamar kesana kemari akhirnya ia mendapat kan panggilan wawancara di sebuah perusahaan di kota jakarta. Dengan modal nekad ia pun berangkat dengan menggunakan kereta api ke kota jakarta untuk menemui teman nya yang telah lebih dulu berada di kota tersebut Namun nasib malang harus di alami nya ketika sesampai nya di kota, saat ia di jalan ada seorang copet yang merampas barang2 berharga dan surat2 penting milik nya. karena kejadian tersebut terpaksa ia harus menjadi seorang pengasuh anak untuk bertahan hidup di kota, meskipun majikan nya sangat galak dan selalu marah² memaki diri nya. namun ia tetap bertahan, karena tekad nya ingin meraih kesuksesan di jakarta. Nasib malang kembali menimpa nya ketika sang majikan yang dalam kondisi tidak sadar memperkosa nya dengan biadab hingga menyebabkan Alia kehamilan karena rasa tanggung jawab yang besar akhir nya majikan nya yang status nya seorang duda bertanggung jawab atas kehamilan nya dan menikahi Alia. namun di hati nya hanya ada rasa cinta untuk mantan istri nya. Rafa tidak bisa menerima Alia sepenuh nya sebagai istri nya. Lalu Bagaimana nasib Alia selanjut nya? Dapatkah ia bertahan dengan pernikahan nya? Dan dapatkah Alia mendapatkan cinta sang suami sepenuh nya? Dalam novel ini juga terdapat kisah cinta dan perjuangan orang-orang terdekat nya yang kisah nya nggak kalah menarik nya untuk di ikuti. damari Baca selengkap nya dalam beautiful Girl's Love.

Arsyila_Arsalna · Urban
Zu wenig Bewertungen
266 Chs

Dapat kado

*

*

*

*

Sebelum berangkat Alia sempat mengirim kan pesan pada suami nya jika dia ingin menginap di rumah sahabat nya Tasya. Lalu menunjukkan pesan itu pada bi Inah.

"Bi saya sudah pamit sama mas Rafa ya?" Kata Alia seraya menunjukkan pesan yang di kirim pada Rafa"

"Ya sudah kalau gitu, hati-hati ya mba.. " ujar bi Inah

"Iya bi, tenang saja" jawab Alia. Seraya menyalami bi inah dan mencium punggung tangan wanita itu.

"Lain kali jangan mencium tangan bibi ya, mba Alia kan majikan bibi"

"Jangan bilang gitu bi, ini tetep Alia yang dulu. Aku sudah anggap bibi seperti orang tua ku" jawab Alia

****

Di kantor, Rafa hari ini ada beberapa jadwal meeting. hingga tidak menyadari jika beberapa pesan telah masuk ke dalam ponsel nya yang masih ada di dalam tas nya.

"Bos sebentar lagi ada jadwal meeting dengan Perwakilan dari PT gumilang jaya." Kata kefin.

"Ya sudah atur saja, saya akan bersiap" jawab Rafa yang sedikit merasa lelah.

Rafa berjalan di iringi kefiin yang juga berjalan di samping nya. Mereka masuk ke dalam ruangan dan telah di tunggu oleh beberapa orang di ruangan itu.

"Ellena?"

"Ya saya mewakili PT gumilang jaya" kata nya singkat seraya tersenyum.

"Kita akan sering bertemu mulai hari ini, karena menangani proyek yang sama" Kata Ellena seraya kembali tersenyum dengan sangat lembut.

Beberapa bulan lalu ia telah berhasil menyingkirkan wanita itu dari hidup nya tapi kini harus di pertemukan kembali.

Rafa hanya membalas dengan senyuman sekilas lalu pandangan nya tertuju ke arah lain nya.

"Ujian apalagi ini, aku sudah berusaha menjauhkan dia dari hidup ku malah dia hadir kembali lagi" batin Rafa.

****

Selesai meeting Rafa basa-basi mengajak Ellena berbincang.

"Selamat ya, lalu Bagaimana karir modeling mu?" Tanya rafa

"Aku sudah meninggal kan nya, seperti yang kamu lihat, aku sekarang fokus pada perusahaan almarhum ayah ku yang sempat jatuh, kini sudah mulai berdiri tegak kembali"

"Baik lah, aku akan kembali ke ruangan ku, sekali lagi selamat" kata rafa

"Tunggu" kata Ellena setengah berteriak membuat Rafa dan kefin menghentikan langkahnya.

"Ada apa?" Tanya Rafa seraya berbalik.

"Apa kamu mau makan siang dengan ku?"

"Maaf Elle, aku sudah ada janji makan siang dengan istri ku" kata rafa.

"Istri?" Tanya Ellena.

"Ya, istri. Aku akan memperkenalkan padamu lain kali"

Ellena mengepal kan tangan nya meskipun ia tetap berusaha tersenyum.

****

Alia telah sampai di apartemen milik Tasya sahabat nya.

Tasya menyambut nya dengan pelukan hangat untuk sahabat dekat nya itu.

"Mau minum apa Al?" Tanya Tasya

"Air putih saja" jawab Alia

"Aku ada hadiah untuk pernikahan mu" kata Tasya

"Hadiah? Yeeeh, terima kasih" kata Alia girang.

"Sebentar aku ambil kan" kata tasya seraya berjalan ke arah lemari

"Cuma kamu yang ngasih aku hadiah" kata alia jujur.

"Ya itu karena kamu menikah nya diam-diam nggak ngundang teman-teman, ini buka lah" kata tasya, seraya memberikan bungkusan hadiah dengan kertas kado yang di bungkus dengan hiasan pita.'

"Iya juga ya,, Terima kasih sahabat terbaik ku.. apa ini isi nya?" ujar Alia

"Buka saja.., aku memilihkan nya dengan berjuta perasaan, berharap kamu menyukai nya"

"Baiklah, aku buka ya?" Kata Alia yang sudah begitu penasaran.

Alia akhir nya membuka kado dari Tasya dengan hati-hati. Tasya hanya tersenyum tidak sabar ingin melihat reaksi sahabat nya itu mendapat kado dari nya.

Alia terkejut ketika melihat isi di dalam nya. "Aduh apa ini? Baju apa an ini kaya jaring-jaring?" Tanya Alia.

"Itu adalah lingerie, Apa kamu tidak suka?" Tanya Tasya dengan pura-pura sedih.

"Suka, tapiii" kata Alia tidak meneruskan kata-katanya.3

"Buang saja kalau nggak suka"

"Aku suka, aku pasti akan memakai nya" kata alia.

Alia kembali melihat lingerie yang lain, yang tidak kalah sexy berwarna hitam. Wajah alia merah merona membayangkan memakai pakaian seperti itu.

"Andaikan kamu tahu Sya, aku bahkan belum pernah berhubungan layak nya suami istri setelah pernikahan" batin alia.

"Ini ada kado lagi untuk mu, dan tentang baju tidur sexy itu buang saja jika kamu tidak menyukai nya" kata Tasya.

"Terima kasih, sya.. Apa lagi ini? Tanya Alia. Seraya menerima hadiah yang terbungkus kertas kado dengan hiasan pita yang indah

***Bersambung***

Salam sejahtera buat pembaca semua. semoga bahagia dan sehat selalu..

Jangan lupa masukan ke library, serta vote powerstone dan hadiah sebagai penyemangat.. Terimakasih..

Arsyila_Arsalnacreators' thoughts