"Kenapa kamu tidak telpon ke ponselnya saja? Bukannya kamu selalu menelepon sendiri kesana?" Dian menyeringai sinis. Likha tersenyum mendengar nada bicara Dian yang sudah jelas terbakar api cemburu.
"Baiklah, aku akan mencarinya lagi. Kalau begitu, terima kasih." Wina menutup panggilan telpon dengan senyum sinisnya. Pria yang dia cari sejatinya ada di belakangnya sedang berdiri dari tadi mengamati semua kelakuan sekretarisnya itu.
"Wina," Suara Dave mengagetkan Wina yang sempat loncat ke depan saking kagetnya.
"Panggil manager HRD ke ruanganku sekarang juga." Dave berlalu meninggalkan Wina setelah mengucapkan perintah. Wina langsung menelepon manager HRD yang berada di lantai terpisah.
TOK TOK TOK!
"Masuk!" Suara Dave menggelegar sampai keluar. Seorang pria paruh baya yang merupakan manager yang ditunggu datang.
"Cepatlah kemari." Pria itu pun bergegeas duduk di kursi sofa tamu yang disediakan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com