"Tidak minum susu?" Tanya Darren lagi heran. Karena segelas susu hamil dan segelas jus yang dihidangkan diatas meja sebenarnya adalah untuk Darren dan Calista. Tentu saja susu hamil untuk perempuan hamil.
"Aku eneg minum susu. Minum jus lebih menyehatkan dan gizinya lebih banyak dibandingkan susu." Jawab Calista lagi.
"Kamu selalu punya jawaban untuk semua pertanyaan." Darren terus mengunyah roti sandwichnya dan menenggak air putih yang disediakan. Jus yang seharusnya buat dirinya, sudah dihabiskan oleh Calista dengan sekali tenggak.
"Kapan mereka akan datang?" Tanya Calista sambil mengusap bibirnya dengan serbet bersih yang ada dipangkuannya.
"Jam sembilan. Masih ada waktu beberapa jam lagi. Aku temani keliling jalan pagi. Dokter bilang jalan pagi bagus untuk ibu hamil." Darren berdiri terlebih dahulu. Pria bermanik mata hijau itu mengulurkan tangan kanannya ke istri yang aura kecantikannya semakin terpancar sejak berbadan dua.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com