Alasan demi Alasan 2 

"Jangan bicara omong kosong!" bantah Luna dengan nyaring, melihat ke sekeliling dan tidak menemukan ada siapa pun di sekitarnya, ia benar-benar terpojok oleh pasangan gila ini.

Tawa Grace semakin nyaring menggetarkan apa yang ada di sekitarnya, gadis bertubuh mungil itu bahkan mengusap sudut matanya dengan kasar.

"Larson, wanita ini benar-benar bodoh!"

Larson ikut tertawa sebentar, ia kemudian menggelengkan kepalanya ke arah Luna. "Terserah kau percaya atau tidak percaya, kau juga bukan hal yang penting untuk dibiarkan hidup."

Larson mengayunkan duri panjang ke arahnya, Luna sudah tahu seberapa mengerikan akibat dari tusukan duri tersebut dan mengangkat tasnya untuk melawan.

PRAK!

Duri panjang milik Larson mungkin tajam, tapi itu sangat tipis dan rapuh. Begitu mengenai tas besar Luna langsung patah menjadi dua.

Luna seolah mendapat kepercayaan diri untuk melawan memutuskan untuk memutar tas ke arah duri-duri yang menancap di lantai dan memnbuatnya hancur.