113
Karena dua hari lagi harus test, aku bingung bagaimana caranya untuk pergi dari sini. Sedangkan, tidak mungkin aku melakukan test itu pagi hari. Otakku berpikir keras, mau bagaimanapun semua harus berjalan sesuai rencana.
Setelah berpikir panjang, aku harus mengorbankan pekerjaan di kantor. Sekaligus memberikan pelajaran pada Pak Anton, supaya tidak selalu bergantung padaku. Akhirnya aku membeli makanan yang biasa membuatku alergi yaitu udang.
Please, maafkan aku udang, karena kamu jadi korban dari konspirasi.
"Mas! Tolong Mas!" Aku berteriak kencang menahan sesak napas yang terasa. Aku tahu udang tidak akan membunuh, tapi sensasi gatalnya pasti akan menyerang kulit saja.
Mas Denis tiba di lantai atas, lalu datang menghampiriku. "Kamu kenapa dek? Yaa Allah ini merah-merah," kata Mas Denis, panik.
"Rumah, sakit, aku alergi Mas. Itu ternyata, udang," jawabku menunjuk ke sembarang arah.
"Astaghfirullah, ada-ada aja sih kamu ini," kata Mas Denis lalu menggendongku.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com