***
Evan di dunia realitas.
Malam hari tiba, hari itu menjadi hari yang panjang dan melelahkan bagi mereka. Tujuan dan keinginan Sophie akhirnya tercapai, ia berharap Evan bisa memberikan harapan sesuai dengan apa yang ia pikirkan.
Keduanya tidur satu kasur bersama, tanpa sehelai benang yang terikat di tubuh mereka. Kelelahan, kenyamanan, dan kehangatan satu sama lain membuat mereka tidur begitu lelap meskipun mereka belum makan apa pun sama sekali.
Tubuh Evan segera terangkat, duduk di atas kasur dengan wajah yang masih mengantuk. Mulutnya beberapa kali menguap dilihat dari tangan kanannya yang segera menutup mulutnya tersebut.
Ia melihat ke arah samping kirinya, seorang wanita yang sudah menyerahkan jiwa dan raganya kepada Evan tengah tertidur lelap dengan cantik. Jika dilihat dengan seksama, wajahnya begitu menawan dengan aroma semerbak rambut yang menenangkan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com