Terlihat seluruh sudut ruangan kosong, mata sembab gadis itu menyapu ruangan, entah apa yang harus ia lakukan
"Tuhan selamat aku dari tempat ini hik hik"
gadis malang itu meringkuk bagai anak kecil yang ketakutan memohon kepada siapapun meski jelas tak ada siapapun di ruangan itu selain ia dan ketakutan.
Sedetik kemudian pintu berdecak ada yang memutar gagang pintu sontak tubuh lemas gadis itu seakan mendapatkan kekuatan untuk bangkit, lelaki dengan badan kekar meraih tangan dingin Regita menariknya keluar berlari dari ruangan yang mencekam itu, saat ini air mata mengalir deras membelah garis wajahnya.
(aku terselamatkan, siapa lelaki yang menyelamatkan ku ini?)
Berlari hingga menembus cahaya entah apa yang membuat tubuhnya seketika terkulai lemas saat cahaya itu menyeruak, terdengar samar diingatan begitu banyak suara yang memintanya sadar namun semakin terdengar jauh hingga ternggelam.
******
Hari-hari berlalu begitu saja meninggalkan cerita menyedihkan atau membahagiakan bagi orang-orang yang mengalami nya, menjadi memori di ingatan sewaktu waktu akan terulang jika pemilik nya memutarnya.
"Mel hari ini ada acara ngga?? Regina duduk di samping Amel yang sibuk dengan buku yang ia baca.
"Mmm" berfikir sejenak sambil menutup buku di tanganya.
" Ngga ada sih, memangnya ada apa?
mendengar pertanyaan Amel, Regita memperbaiki posisi duduk nya.
" Kamu tau ngga tadi aku melewati Ruangan Dosen katanya kampus akan mengadakan libur musim panas, menurutmu kita akan liburan kemana?
Amel sedikit berfikir "Kanada mungkin" menyimpulkan hasil fikirannya sendiri.
menghasilkan anggukan di kepala Regina
Melewati perbincangan para mahasiswa mendengar gelak tawa bahkan samar terdengar gosip-gosip hangat dari mulut mulut liar mereka.
namun inilah dunia pelajar, kamu tidak hanya akan menemukan orang-orang yang serius belajar akan tetapi berbagai aktivitas juga di lakukan di sana, seperti bergosip misalkan, bahkan terkadang ada drama percintaan yang mengakibatkan perselisihan hihi lucunya mereka.
"Oh iya Mel hari ini aku mendapatkan tugas meneliti banguna cantik di tenga kota itu kamu ada waktu kan menemaniku?"
Terlihat memohon.
Amel mendengus mencipatkan tawa kecil, tanganya sudah mencubit pipi Regita.
"uuh pandainya kamu berakting di depanku meminta di kasihani hahaha, iya iya aku akan menemanimu"
Regita membalas senyum dengan mata berbinar seketika menyambar tubuh sabahatnya itu dalam pelukannya.
"Tayang tayang banget aku sama kamu uunch"
Terdengar seperti anak kecil yang mendapatkan es cream dari ibunya hahha.
setelah merasa cukup berbincang di perpustakaan, kedua gadis itu bangkit dan meninggalkan perpustakaan menyempatkan untuk mengisi buku pengunjung kemudian berpegangan keluar.