Ella meletakkan kembali cangkir tehnya dan berjalan ke arah lukisan yang setengah jadi. Ia memperhatikan lukisan tersebut dengan seksama.
Itu adalah lukisan pemandangan. Sebuah pegunungan yang terletak di perairan. Sebuah air terjun yang agung menjadi sebuah ujung dari perairan tersebut. Semuanya terlihat sangat harmoni.
Tetapi kalau dilihat lebih dekat, ada sesuatu yang kurang dari lukisan tersebut.
Lukisan itu terlihat indah, tetapi tidak hidup.
"Apakah kamu punya ide?" pria itu melihat ekspresi Ella dan mengerti apa yang ada di benaknya.
Ella mengangguk. Ia memandang pria tersebut dengan ragu dan bertanya, "Saat kamu membuat lukisan ini, hatimu tidak terlalu damai."
Perasaan pria itu seolah terpampang dengan sangat jelas pada lukisan tersebut. "Bisakah kamu mengubahnya untukku?"
Ella tersenyum dan bertanya, "Apakah kamu tidak takut aku akan merusaknya?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com