webnovel

Harus Memilih

Netra Hamid terbelalak saat membuka pintu kamar Galih dan melihatnya sudah tergeletak di lantai tidak sadarkan diri. Tidak ada luka atau apapun yang mencurigakan hingga membuatnya pingsan.

"Ya Allah, Galih. Galih, kamu kenapa, Nak?" ucap Nyonya Amira beristighfar melihat anaknya pingsan sesaat setelah Hamid berteriak memanggilnya dan Raline.

"Mas, kita bawa ke rumah sakit aja gimana?" tanya Raline dengan wajah panik.

"Kenapa Raline panik itu ya? Apa dia ...." gumam Hamid dalam hatinya.

"Mas!" teriak Raline menyadarkan Hamid dari lamunannya.

"Iya, kita bawa aja. Kalian langsung ke mobil ya. Biar aku langsung bawa Galih."

Hamid pun langsung menggotong tubuh Galih dan memasukkannya ke dalam mobil. Ia pun langsung tancap Gas menuju rumah sakit terdekat.

Di dalam perjalanan, Raline pun terus menenangkan Nyonya Amira agar lebih banyak berdoa. Isak tangisnya membuat Austin pun ketakutan hingga membuat Raline kebingungan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com