webnovel

BERCERAI

Mihran mengajak Amaliya berbicara berdua di teras depan. Ia membicarakan kondisi Eliza. Bagaimanapun, Amaliya dan Eliza pernah menjadi sahabat yang sangat dekat layaknya saudara. Mihran pun menunjukkan pada istri pertamanya itu hasil USG Eliza.

"Anak kamu laki-laki," ucap Mihran. Amaliya pun membuka amplop putih dan membacanya.

"Kondisi Eliza semakin parah. Kemungkinan aku akan calon anak kami juga Eliza," lirih Mihran.

"Tidak ada yang tidak mungkin, jika Allah sudah berkehendak, Mihran. Bisa aja kan Eliza sembuh dan anak kamu selamat," jawab Amaliya memberi suaminya itu semangat.

"Tapi jika Allah berkehendak lain, kita sebagai manusia harus berusaha ikhlas dan ridho," ujar Amaliya. Mihran pun menoleh ke arah Amaliya.

"Mel, kayaknya kamu nggak benar-benar ingin Eliza sembuh ya? Kamu nggak ingin anak aku lahir ke dunia? Itu kenapa kamu selalu memfitnah Eliza," kata Mihran membust Amaliya kecewa.

"Mihran, kamu tahu aku tidak mungkin berpikiran seperti itu," balas Amaliya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com