webnovel

Akhir Bahagia

Marissa syok saat mendapati kenyataan ini. Hamid, anak yang selama ini ia benci, ternyata adalah darah dagingnya bersama Raymon dulu.

"Kenapa bisa terjadi seperti ini?" batin Marissa.

Namun, Hamid sulit menerima Marissa kembali. Jauh di lubuk hatinya, ia sangat tersakiti dengan sikap Maminya itu. Terlebih saat ia ditekan untuk meninggalkan Raline di saat berbagai ujian menerpanya.

"Hamid, maafkan Mami. Mami tahu, Mami sudah banyak melakukan kesalahan sama kamu. Tapi, Mami mohon, Nak. Maafkan Mami ...." pinta Marissa memelas.

Hamid tidak bergeming. Matanya hanya menunduk tanpa mau menatap wajah Marissa. Arman pun mencoba mendekati putra kebanggaannya itu dan membujuknya agar mau memaafkan Marissa.

"Hamid, Papi tahu kamu anak yang baik. Papi tidak memaksa kamu memaafkan dia, tapi ingatlah, Nak. Surga-Mu ada pada-Nya ...." pesan Arman.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com