namanya Manda Wijaya gadis yang saat ini masih duduk di bangku kelas 11ips3, dia tidak cantik bukan pula idola kakak kelas seperti yang ada di cerita cerita FTV dia hanya gadis biasa yang selalu tampil apa adanya.
" Lo jalan apa lari sih, pelan pelan woy" perotes Ika kesal karna teman nya ini tidak ingin mendengar ucapannya.
" Manda" teriak Ika kesal. pemilik nama menghentikan langkah kakinya dan menoleh kesumber suara.
" Apa?" tanya Manda datar
" kaki Lo bisa gak sih kalau jalan santai gak usah buru buru. Lo enak punya kaki panjang lah gue " oceh Ika panjang lebar.
" buruan gue laper, Lo masih mau ngoceh di sini apa ikut gue ke kantin " cibir Manda membuat Ika menyengir kuda.
kali ini Ika berjalan lebih dulu di depan Manda Karna tidak mau ditinggal lagi oleh temannya itu.
setelah sampai di kantin mereka memilih bangku yang jauh dari keramaian yaitu bangku yang ada di ujung. di sana tempat biasanya Manda dan Ika menyantap makanannya, jauh lebih nyaman dari pada di tengah tengah keramaian.
" gue denger ada anak baru " ucap Ika tanpa di minta. Manda hanya melirik tanpa merespon ucapannya " gue belum lihat sih, tapi kata anak anak dia ganteng " ucap Ika bersemangat " Lo denger gue ngomong gak sih!" Manda menoleh
" gue denger. terus kenapa kalau ada anak baru. bukannya tiap tahun ada anak baru di setiap sekolah" jawab Manda santai. pesanan datang rasa kesal Ika di alihkan memberi caps dan kecap pada makanannya. begitu pula dengan Manda yang sedang memberi sambal pada bakso nya.
" gila Lo! Lo makan bakso apa makan sambel, banyak sambelnya dibanding baksonya" Ika terheran heran padahal itu bukan hal yang baru lagi untuknya, yang melihat temannya ini memberi sampal pada makanannya. karna Manda memang sangat menyukai pedas bahkan sering kali menerima tantangan makan pedas dari teman temannya yang lain. dan Manda selalu memenangkannya.
" Manda!" panggil seseorang. bukan hanya Manda yang menoleh Ika ikut menoleh ke sumber suara. mata Manda melihat seseorang yang berlari menghampiri tempat duduknya. "nda Lo Lo ha harus lihat " ucap Mica ngos-ngosan.
" Lo kenapa? " tanya Manda heran
" kayak baru lihat hantu aja Lo" timbal Ika.
" ini lebih dari hantu" ujar Mica masih menyisakan napas yang terputus-putus.
" duduk dulu, atur nafas Lo baru ngomong " saran Manda.
Mica menurut duduk di samping Ika dan meraih jus yang Manda pesan tadi, Manda hanya diam melihat minumannya di rebut Mica.
" ngelunjak Lo ya " cibir Ika.
" bodo " Mica menyeruput jus semangka Manda sampai tandas " lega" Mica menggeser gelas kosongnya
" Lo mau ngomong apa?" tanya Manda gak sabar.
" sampai lupa" menepuk jidatnya " gini tadi gue denger anak anak bicara tentang perlombaan antar sekolah "
" terus "
" terus gue denger yang akan lomba tahun ini Lo nda" ujar Mica.
Manda tersedak meraih jus alpukat Ika.
" Lo gak bercanda kan " ujar Ika tidak percaya.
" buat apa sih gue bercanda. Lo gak apa apa nda?"
" Lo pikir! kok bisa gue kan biasanya Lo sama Rindi " ucap Manda tidak terima.
" gue juga gak tau. pak Omi belum ngabari gue sama Rindi "
Manda tidak bisa membayangkan dia akan memperwakilkan sekolah nya untuk lomba renang tahun ini.
" gue sama siapa?" tanya Manda serius. Mica menggeleng tidak tahu