Obrolan mereka tak berhenti disana, Vanessa juga memaksakan diri untuk masuk ke dapur dan memasak. Walaupun Vanessa hanya di bolehkan menggoreng telur, yang pinggirannya nyaris hangus. Tapi tidak masalah, masih bisa dinikmati di bagian putih dan juga kuningnya.
Vanessa juga menceritakan banyak hal tentang dirinya. Dia bukanlah wanita pada umumnya, dia bisa dibilang berbeda dengan yang lain. Walaupun dia tinggal di luar negeri, dan di tengah kota. Pergaulan, Vanessa adalah gadis kolot yang diasuh oma nya. Yang dimana Vanessa seperti hidup layaknya vampir yang hidup di kuil.
"Hah oma itu tipe wanita yang nggak mau dibantah. Jadi kayak … misalnya aku ingin ini itu, dia selalu bilang gak bagus untuk kamu. Padahal aku nyaman banget di posisi itu." jelas Vanessa.
"Hidup kamu ngapain aja deh?"
"Ya kayak remaja pada umumnya. Hanya saja aku bukan pecinta seks bebas kayak yang lainnya. Aku masih menjaga kewarasan ku untuk itu." jelas Vanessa.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com