Sisa perjalanan begitu hening. Bara yang tadinya senang ingin bertemu dengan Umbara seketika menjadi malas. Apa lagi penyebabnya jika bukan karena kado yang diberikan Long Daniel.
Long Daniel menghadiahkan Sandra kalung emas dua puluh empat karat. Dari isi suratnya, kalung itu memang hanya sebesar lima belas gram. Tapi siapa yang meyangka jika desainnya daun pada liontinnya, begitu diinginkan Sandra.
Kalung itu hanya dibuat satu di dunia. Saat rilis dua bulan yang lalu, Bara sudah berusaha mencari. Tapi sayangnya, sudah dibeli orang lain lebih dulu. Dengan kata lain, Bara kalah cepat.
Alhasil, sepanjang sisa perjalanan. Bara hanya diam. Bahkan Sandra yang jelas menolak kalung tersebut, tidak diindahkannya.
"Bara. Sebentar lagi sampai?" tanya Sandra yang melirik arloji di tangannya.
"Hem."
Bara hanya menjawab seperti itu. Terasa begitu malas untuk berlebih-lebih kata.
"Astaga, kau pelit sekali berbicara. Aku rasa Svarga akan jauh lebih unggul dari kau nanti."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com