Lukman Djong yang sejak dulu hanya pria malas yang hobi mabuk-mabukan dan bermain judi, saat ini tengah menghitung sisa uangnya. Dia begitu cemas tatkala hanya melihat deretan tujuh angka yang tercetak di buku rekeningnya.
"Kurang ajar! Gara-gara Bara sialan. Usaha yang selama ini aku lakukan seperti sia-sia semata."
Lukman membanting buku tabungan tersebut ke atas meja. Dia seakan tidak terima semua terjadi begitu cepat. Bagaimana bisa apa yang dia dapatkan selama ini begitu jauh dari ekspektasinya.
"Aku harus segera dapatkan uang lagi. Jika tidak kesenangan selama ini tidak akan ada gunanya."
Lukman terus memutar otaknya. Dia selalu berpikir bagaimana caranya untuk mendapat uang. Tidak peduli halal dan haram. Selagi itu bernama yang tepat akan dia ambil.
Brak!
"Pa, bagi uang dong."
Baru saja pusing lantaran kehabisan uang. Satu lagi benalu dalam hidupnya muncul. Dia duduk tepat di depan Lukman berada.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com