"Rex kita di jalan." Biyan sadar betul atas hak Rex atas dirinya, tapi di jalan, dalam mobil, itu sedikit membuat Biyan risih.
"Aku tau. Tapi tangan kiriku bebas," ucap Rex tanpa menoleh ia masih memandang lurus ke depan, tangannya tetap nakal bergerak naik turun di atas paha Biyan.
Biyan kembali menahan tangan Rex yang hendak makin naik ke pangkal pahanya. Tolakan tangan Biyan tidak di hiraukan Rex, ia terus saja menerobos, terus masuk semakin dalam menyentuh area sensitif yang masih tertutup rapi.
"Rexford, nanti dilihat orang!" Protes Biyan lagi wajahnya sudah bersemu merah. Entah malu atau karena merasakan sensasi berbeda. Bercinta di mobil? Ahh. Tidak-tidak.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com