webnovel

15. Dewi Bulan VS Dewi Matahari

Yu Long yang masih di atas arena menatap ke arah Da Feng dan menyeringai ke padanya.

"Dasar sampah!, Mengurus bajing** di Ranah Pemula Tingkat 7 saja tidak bisa." Ucap Da Feng di dalam hatinya sambil menggertakan giginya.

"Akan'ku biarkan kau hidup untuk beberapa waktu, setelah itu akan'ku kembali'kan tamparan ini kepadamu!" Gerutu Da Feng.

Yu Long pun membalikan badannya lalu turun dari arena, ia melihat Xiao Si sedang mengobrol dengan Xue Qingmei.

Yu Long menghampiri mereka, "Xiao Si sedang berbicara apa kau?" Tanya Yu Long kepada Xiao Si.

[Ini tuan, tadi nona ini katanya kenal dengan'mu lalu aku sedikit mengobrol dengannya tentang'mu.] Ucap Xiao Si sambil sedikit menundukkan kepala'nya hormat kepada Yu Long.

"Aku paling tidak suka dibicarakan di belakang'ku!" Ucap Yu Long sambil menatap tajam Xiao Si.

Xiao Si hanya tersenyum dan sedikit menunduk 'kan kepala'nya, [Mohon maaf tuan kalau anda tidak suka, aku berjanji tidak akan terjadi lagi.] Tanggap Xiao Si.

"Baiklah kalau begitu tidak apa apa." Kata Yu Long.

"Kaka Yu tadi kau sangat keren, Tubuh'mu sepertinya semakin kuat saja setelah kau menembus 2 ranah sejak terakhir kali kita bertarung." Ucap Liu Chen sambil tersenyum lebar kepada Yu Long.

"Tubuhku hanya sedikit lebih baik dari sebelumnya, tidak terlalu meningkat pesat." Jawab Yu Long.

Pertandingan pun terus berjalan, dan hanya tersisa Xue Qingmei, Da Feng, Murid Inti, Yu Long dan Murid Pribadi Tetua Pertama yang belum ter'eleminasi.

Murid Pribadi Tetua Pertama bernama Luo Yan berjenis kelamin perempuan dan dia juga berada di ranah Aura - l Tingkat 7, ia adalah musuh berat Xue Qingmei.

Luo Yan masuk ke arena lalu memilih Xue Qingmei sebagai lawan'nya, "Xue Qingmei kalau kau berani terima tantangan'ku!" Teriak Luo Yan yang menantang Xue Qingmei sambil menunjuk 'nya.

Xue Qingmei yang di tunjuk Luo Yan hanya diam dan tidak berkata maupun naik ke atas arena, "Hei nona Xue, apakah kau takut untuk melawan'ku?" Teriak Luo Yan kepada Xue Qingmei.

"Hei siapa gadis yang menantang, Nona Xue itu?" Bisik orang luar sekte Xu Hua.

"Apakah kau tidak tau, Dia adalah Luo Yan murid tetua pertama di juluki dewi matahari sedang nona Xue di juluki dewi bulan." Jawab murid inti Xu Hua sambil berbisik.

"Luo Yan aku tidak takut kepadamu, aku hanya dalam ke ada'an hati yang baik, jadi malas bertarung dengan'mu!" Teriak Xue Qingmei kepada Luo Yan.

"Kalau kau memang tidak takut, terus kenapa kau tidak naik kesini untuk menghadapi'ku." Ucap Luo Yan pelan tapi tajam.

Xue Qingmei menggertakan giginya mendengar perkataan Luo Yan, Ia pun melompat ke atas arena kompetisi.

"Luo Yan kau sudah 'ku beri kesempatan untuk tidak kehilangan muka, Tapi kau malah terus menerus menantang'ku, jangan salah'kan aku jika kau kalah." Kata Xue Qingmei.

"Kau banyak bicara Xue Qingmei, mari kita mulai pertarungan kita!" Kata Luo Yan sambil mengeluarkan pedangnya.

"Kau ini masih sama saja yak, Dengan'mu yang dulu, Terlalu buru buru." Ucap Xue Qingmei sambil mengeluarkan pedangnya.

mereka mempunyai pedang yang sama di tingkat Bumi menengah, Mereka terlihat bersiap untuk bertarung.

meraka pun melompat ke arah berlawanan lalu mulai mengeluarkan teknik meraka.

"Tebasan Api Matahari!"

"Teknik Bulan Sabit"

Luo Yan terlihat mengeluarkan api di pedangnya sedangkan Xue Qingmei mengeluarkan cahaya putih di pedangnya.

Ding!

Ding!

Ding!

Mereka terlihat seri beradu pedang dan mulai sedikit lelah, "Hosh.. Hosh... Kenapa Xue Qingmei kau berhenti menyerang, apakah kau sudah ingin menyerah?" Ucap Luo Yan yang mengolok Xue Qingmei.

Xue Qingmei kesal mendengar Luo Yan berkata begitu, "Hosh.. Hosh... Luo Yan kau sangat sombong, Terimalah serangan'ku ini!" Ucap Xue Qingmei sambil melompat ke arah Luo Yan.

Luo Yan terlihat tersenyum melihat Xue Qingmei melompat ke arahnya, karena itu adalah jebakan'nya untuk Xue Qingmei.

"Sial aku ceroboh!" Kata Xue Qingmei di dalam hatinya.

Luo Yan menebas bahu kiri Xue Qingmei, akan tetapi Xue Qingmei berhasil menahan serangan Luo Yan tersebut dan hanya membuat dia terluka sedikit saja.

"Kau berhasil menahan serangan'ku?" Kata Luo Yan sambil sedikit terkejut.

Xue Qingmei terlihat sedikit tersenyum lalu tangan kanannya nampak mengepal menjadi tapak, "Aku bukan hanya bisa menahan serangan'mu aku juga bisa menyerang'mu!" Ucap Xue Qingmei sambil mengayunkan telapak tangannya.

"Tapak Tangan Yin."

Telapak tangan Xue Qingmei mendarat tepat di dada Luo Yan, Luo Yan yang terkena serangan Xue Qingmei tersebut mundur hampir jatuh dari atas arena.

"Uhuk.. uhuk... Xue Qingmei apakah kau ingin membunuh'ku?" Tanya Luo Yan kepada Xue Qingmei sambil terlihat mengeluarkan darah dari mulut'nya.

"Ini adalah pertandingan, Wajar kalau salah satu pihak terluka." Jawab Xue Qingmei.

"Baiklah aku juga kalau begitu tidak akan menahan diri lagi." Ucap Luo Yan sambil mengelap darah di mulutnya.

"Xue Qingmei terimalah ini!" Teriak Luo Yan.

"Luo Yan aku juga tidak akan kalah!" Teriak Xue Qingmei.

"Tapak Tangan Yang!"

"Tapak Tangan Yin!"

Dong!

Terlihat Luo Yan dan Xue Qingmei beradu teknik mereka, lalu menyebabkan dua duanya terpental.

"Uhuk!" Xue Qingmei kesakitan.

"Kyaa!" Luo Yan Terpental.

Xue Qingmei hanya terpental sedikit, tetapi Luo Yan terlihat terpental keluar arena kompetisi.

"Luo Yan terpental ke luar arena, pemenangnya Xue Qingmei!" Kata wasit yang ada di sana sambil sedikit berteriak.

"Whooo, Dewi'ku menang!" Ucap Para pendukung Xue Qingmei.

"Cih, paling dia hanya beruntung!" Ucap para pendukung Luo Yan.

"Apa maksud dari ucapan kalian?!" Ucap para pendukung Xue Qingmei.

"Kenapa memangnya, itu adalah kenyataan'nya." Ucap para pendukung Luo Yan.

"Ngajak berantem hah?!" Ucap para pendukung Xue Qingmei.

"Ayok?, Siapa takut!!" Ucap para pendukung Luo Yan.

"Mohon harap diam para penonton!" Teriak wasit yang ada di atas arena tersebut.

Orang orang yang gaduh itu pun diam mendengar perkataan wasit tersebut.

"Pertandingan akan di berhentikan dulu, untuk para kontestan yang tersisa bersiap untuk pertandingan berikutnya, Siapa yang bertahan sampai akhir dia adalah pemenangnya!" Pengumuman dari wasit.

Xue Qingmei turun dari arena lalu tetua ke tiga terlihat berlari menghampiri'nya, "Murid'ku apakah kamu tidak apa apa?" Tanya Xu Lan Feirong kepada Xue Qingmei.

"Aku tidak apa apa master, Hanya terluka sedikit." Ucap Xue Qingmei dengan nada lemas.

"Ini pil penyembuhan untuk'mu, Cepat sembuh'kan luka'mu itu. Sebentar lagi kompetensi akan di lanjutkan." Ucap Xu Lan Feirong sambil terlihat mengeluarkan botol dari badannya.

Xue Qingmei menerima pil penyembuh tersebut lalu menelannya satu, ia terlihat tapa di sana dan seketika tubuhnya kembali pulih seperti sedia kala.

**

Kalo ada kesalahan Komen Kritik gan!, Biar author benerin.

Jangan Di Lihat Doang atau Apalagi Di Hina!