webnovel

Awal

"Mau tidur kamarku Lea?" Tawar Viola yang saat ini mereka sudah berada di kost mereka.

"Heum, baiklah dengan senang hati." Ucap Lea. "Tapi aku ke kamarku dlu, aku mau bersih - bersih karena lengket oleh keringat. Nanti aku akan ke kamarmu Vi."

"Baiklah kalau begitu." Jawab Viola.

Lea masuk kamar nya untuk membersihan dirinya. Dia melihat ponselnya dan terlihat sudah ratusan kali ibu dan ayah nya menghubunginya dia lupa untuk mengatur mode suara karena di kelas dia mengaktifkan mode diam.

Lea langsung menghubungi ibunya dalam sekali dering sudah di angkat oleh ibunya terlihat jelas betapa orang tuanya mengkhawatirkan dirinya.

"Hallo Lea, kamu baik - baik saja." Tanya ibunya setelah melihat yang menghubunginya anaknya dan langsung menanyakan keadaan anaknya.

"Maafkan Lea bu, Lea lupa untuk mengatur mode suara ponsel Lea, karena tadi di kelas Lea mengaturnya mode diam bu." Jawab Lea yang merasa bersalah kepada ibunya.

"Tidak apa - apa Lea, yang terpenting buat ibu dan ayah kamu baik - baik saja." Jawab ibu.

"Lea, dari mana saja kamu? Kenapa baru melihat ponselmu?" Tanya ayah.

"Lea baru pulang ayah, selepas Lea kuliah Lea bersama teman Lea pergi jalan - jalan kita tadi ke Mall ayah, dan ayah ibu harus tahu. Lea menonton bioskop yah." Cerita Lea.

"Teman baru? Siapa Lea?" Tanya ayah.

"Teman yang juga kost - kost nya sama dengan Lea ayah, dan kebetulan dia juga satu kampus dan satu kelas sama Lea jadi Lea ada teman ayah di sini, nama teman baru Lea yaitu Viola ayah, dia dari Kampung B, tapi di tempatnya ada Mall walau tidak segede Mall di Jakarta ayah." Cerita Lea. Mendengar anaknya bercerita dan sikap dan sifat anaknya tidak ada yang berubah membuat hati ayah dan ibunya sedikit lega. Mungkin hanya khawatir melepas anaknya di kota besar jadi membuat ayah dan ibunya selalu berfikir negatif.

"Lea, ingat pesan ayah dan ibu. Kamu harus menjaga dirimu. Di kota besar pergaulan dan cara mereka berbeda dengan kita orang kampung." Lagi - lagi ayahnya mengingatkan buat anak semata wayang mereka untuk selalu menjaga dirinya.

"Iya, ayah dan ibu jangan terlalu khawatir dan bercaya saja sama Lea. Lea sudah besar ayah, Lea sudah tahu mana yang baik dan buruknya." Jawab Lea yang masih bercaya diri.

"Iya Lea, ya sudah besok ada kuliah tidak kamu?" Tanya ibunya.

"Ada bu, besok Lea kuliah sampai jam 4 sore." Lea memberi tahu jadwalnya karena janjinya kepada orang tuanya, walau mereka sudah tidak bisa mengawasi gerak gerik anaknya tapi mereka masih tahu jadwal kegiatan anaknya.

Wajar orang tua mencemaskan anaknya yang sendiri di kota besar, semua lengkap di kota besar dan cara di kota dan di kampung sangat berbeda. Takut dan cemas akan pergaulan di kota besar membuat ayah dan ibu Lea merasa setiap detik khawatir.

"Ya sudah, sekarang Lea istirahat saja yaa besok harus kuliah." Ucap ibu.

"Iya ibu, Lea malam ini akan tidur di kamar Viola bu." Izin Lea.

"Kenapa?" Tanya ibu dan ayah secara bersama. Lea tertawa mendengar orang tuanya selalu kompak.

"Ibu sama ayah selalu kompak, Lea jadi kangen. Oh ya Viola tadi mengajak Lea buat tidur di kamarnya tidak apa - apakan, karena kamarnya hanya kelang berapa kamar saja." Lea menjelaskan kepada ibu dan ayahnya.

"Baiklah, tidur ya jangan mengobrol sampai larur malam. Ingat besok harus kuliah nanti di kelas mengantuk." Ucap ayah.

Hehehe "ayah bisa saja, baiklah ayah. Ayah sama ibu jangan terlalu khawatir yaa. Lea akan menjaga diri Lea, jadi ibu dan ayah harus menjaga kesehatan dan jangan terlalu memikirkan Lea yang terlalu berlebihan! Lea takut akan mengganggu kesehatan ayah dan ibu." Jujur saja Lea merasa khawatir melihat ayah dan ibunya yang mengkhawatirkan dirinya berlebihan takut membuat orang tuanya ngdrop sakit.

"Iya anak ibu dan ayah yang baik, cantik." Ucap ibu yang senang melihat anaknya mengkhawatirkan diri mereka. Itu tandanya Lea sayang kepada mereka kalau suatu saat Lea akan berbuat yang tidak di inginkan Lea akan berfikir beribu kali memikirkan kondiri orang tuanya. Itulah yang di fikiran ibunya saat ini.

***

Sekarang Lea sudah berada di kamar Viola. Dan mereka yang asik mengobrol tak terasa sudah menunjukan pukul 12 malam. Akhirnya mereka menyudahi obrolan mereka.

Pagi hari mereka ada jadwal kelas pukul 9 pagi jadi mereka masih menikmati alam mimpi mereka.

"Lea, bangun Lea." Panggil Viola membangunkan Lea.

"Heum, jam berapa Vi?" Tanya Lea.

"Jam 8.20 Lea." Jawab Viola.

Selesai mereka bersiap - siap di kamar mereka sendiri. Akhirnya mereka berangkat ke kampus. Lea mahasiswi yang tidak bisa di katakan pintar dan tidak bisa juga di katakan bodoh. Dia ada di posisi di tengah - tengah. Nilainya di sekolah juga tidak tinggi dan tidak juga rendah.

Dia hanya mahasiswi biasa - biasa saja, beda dengan Viola yang selalu mendapat ranking 2 dan 3 waktu sekolah.

***

"Mau kemana kita malam ini Vi?" Tanya Lea kepada Viola saat ini mereka baru selesai dengan mata kuliah terakhir mereka.

"Kita nongkrong di cafe dekat kost kita saja, yang dekat saja Lea. Yang penting kita tidak bosan di kost." Jawab Viola yang sebenarnya dia malas untuk keluar karena dia tipe wanita rumahan sebenarnya.

"Baiklah Vi, yang penting aku keluar karena aku bosan di kamar saja." Jawab Lea.

***

Di cafe mereka sekarang senang mendengar musik dan lantuntan lagu yang di bawa oleh penyanyi cafe tersebut. Suara yang merdu membuat Lea tehanyut dalam lirik lagu tersebut.

"Lea, sepertinya penyanyi tersebut teman satu kelas kita?" Ucap Viola yang sedari tadi mengingat - ngingat wajah laki - laki tersebut.

"Masa sih, yang mana ya kok aku tidak tahu." Jawab Lea.

"Ya kamu tidak tahu, karena di kelas kamu hanya fokus dengan aku saja." Ucap Viola dan memang begitu kenyataannya.

"Heheh aku sudah nyaman berteman dengan kamu Vi, jadi aku tidak butuh teman - teman yang lainnya." Jawab Lea.

Sifat yang di miliki Lea sedari dulu, di sekolah saja dia hanya punya sahabat dua orang. Dan mereka tidak melanjutkan sekolah mereka karena faktor ekonomi orang tua mereka. Jadi hanya dirinya saja yang merantau melanjutkan pendidikan di kota karena orang tua Lea mampu untuk menyekolahkan anaknya.

"Kamu itu ya, jadi kalau aku tidak ada kamu tidak akan punya teman ya." Jawab Viola.

"Iya." Ucap Lea. Meraka tertawa bersama dan tiba - tiba laki - laki yang bernyanyi tadi menghampiri mereka.

"Azelea dan Viola temen gue di kelas kan?"