webnovel

aybel

Seorang anak! apa yang mereka inginkan dari orang tuanya? kasih sayang kah? harta kah? atau yang lainnya? Menurut aybel, dia hanya meminta kasih sayang yang tulus dari orang tuanya, bukan harta, kedudukan, atau semacamnya. percuma ada semua yang dia inginkan dan dapatkan bisa dibeli. apakah kasih sayang juga bisa dibeli? jika bisa dia akan membelinya dengan harta yang dia punya. Bandel, pecicilan, blak-blakan, pintar, cantik, baik, dan misterius ada pada dirinya. namun sifatnya akan berubah menjadi cerewet, caper, dan juga manja kepada dinel. Dinel? siapa dia? kenapa aybel bisa berubah karenanya? dinel adalah seseorang yang mampu membuat aybel menjadi seperti itu hanya dalam waktu pertama kali bertemu. anggap saja cinta pada pandangan pertama. pintar, ganteng, dingin, dan cuek itulah dirinya. namun dia akan berubah menjadi ramah, perhatian khusus untuk sira. Sira? siapa lagi dia? ada hubungan apa dia sama mereka berdua? "terimakasih untuk semuanya, dari perjuanganku yang pertama-tama tidak kau hargai hingga perjuanganku sampai detik ini. kita dapat dipertemukan dengan baik namun takdir selalu berusaha memisahkan kita." kata aybel "pertemuan dan takdir kita sudah ditentukan oleh-nya. maaf jika telah membuatmu tidak baik-baik saja selama kau menyukaiku, jika ku tahu akhirnya akan seperti ini, mungkin dari awal aku tidak akan menyia-nyiakanmu." kaya dinel

nonaains · Teenager
Zu wenig Bewertungen
11 Chs

2

Sekarang aybel sudah berada di sekolahnya. Tepatnya ia sekarang berada di kantin, walaupun sekarang baru jam 07.55. Namun aybel sudah berada di sana. Bukannya masuk ke kelas malah masuk ke kantin. Dan di mana aybel sedang memakan siomay dan es jeruk dengan nikmat, namun pada saat ia ingin makan lagi. Ada seorang yang menjewer telinganya.

"Bagus, orang nyariin lo dari tadi eh tau-taunya lo lagi asik-asik makan disini." kata orang itu yang duduk di samping aybel dan masih menjewer telinga aybel.

"Lepasin dulu, sakit." kata aybel setelah meletakkan sendok ke dalam piring lalu memegang telinganya yang dijewer.

"Siapa suruh ando pergi ke rooftop nggak ngajak aku. Ya udah aku ngisi perut aja." sambung aybel setelah seseorang itu melepaskan jeweran pada telinga aybel.

"Lo macam gak tahu gue aja." kata seseorang itu, ando. Tepatnya renando.

"Mbak sumi, siomay sama es susu satu." sambung rinando kepada Mbak sumi.

"mana anak-anak yang lain." kata aybel yang melanjutkan makanannya lagi.

"mereka lagi soal ini dan rajin jadi masuk ke kelas, enggak kayak lo." kata renando, dan Tak lama kemudian datang makanannya.

"lah, aku kan tadi telat terus di rumah nggak makan. jadi makan di kantin aja, laper." kata aybel

"Itu sih ma-" kata renando terputus karena ada seorang pria yang menjewer telinga mereka berdua.

"Bagus ya, orang pada belajar kalian pada asik-asikan makan. kalian nggak lihat sekarang jam berapa? kenapa malah di kantin, bukannya belajar di kelas. mau jadi anak bandel? iya!? aybel kamu udah berapa kali kena SP? bukannya berubah malah makin jadi. dan kamu renando, kamu mau ikut ikutan kaya aybel?" kata pria itu

"Eh ada pak agus, sini pak duduk kita makan bareng. kasihan perut bapak yang buncit itu mau makan. tapi sebelum itu lepasin dulu jeweran nya, sakit tau pak." kata aybel yang melihat pria itu, pak agus.

"Kamu ya, bukannya takut sama saya ya malah makin ngelunjak." kata pak agus

"Kita sama-sama makan nasi pak, kalau bapak makannya beling, paku, kawat, seng, kayu, pasir dan teman-temannya. baru deh aku takut, ya ga do." kata aybel kepada renando dan mendapatkan anggukan dari renando yang asik makan itu.

"Kamu kira saya mau bikin rumah. sekarang kalian ke tiang bendera, hormat sampai jam istirahat. setelah itu temui bu Angel, saya sudah enggak sanggup ngadepin kamu aybel." kata pak agus

"Ga, ah. masa ke tiang bendera, panas pak. enakan di sini adem, apalagi sambil minum yang seger-seger." kata aybel dan meminum minumannya itu.

"Cepetan ke tiang bendera dan hormat." kata pak agus sambil mengencangkan jeweran nya pada telinga mereka berdua.

"iya pak, otw. tapi lepasin dulu ini, gimana kita mau kesana kalau bapak masih menjewer kita." kata renando yang sudah selesai makannya.

Tak lama pak Agus melepaskan jewerannya pada telinga mereka berdua, dengan secepat kilat mereka berlari namun bukan kearah lapangan melainkan ke arah toilet dan rooftop. Aybel yang berlari menuju toilet dan renando yang berlari menuju rooftop. sesampainya aybel di toilet, iya langsung menghadap ke cermin.

"Aku udah nggak kuat. pengen menyerah namun ini bukan akhir dari segalanya." kata aybel, lalu ia mengambil sesuatu di kocek bajunya. itu kapsul, dan kemudian menelannya. kemudian menundukkan kepalanya dengan tangan menjadi tumpuan di tepi wastafel.

'dret-dret-dret'

baru saja aybel ingin memejamkan matanya, namun handphonenya berbunyi. kemudian ia melihat siapa yang menelponnya, dan ternyata itu dokter Aldi.

"Halo dok, ada apa?" kata aybel setelah mengangkat teleponnya.

"Waalaikumsalam bela." kata dokter Aldi.

"Assalamualaikum dokter. Ada apa?" ulang aybel.

"Kamu dimana? check up sekarang bisa? dan obatnya jangan lupa kamu minum." kata dokter Aldi.

"Aku lagi disekolah lah. iya nanti aku kesana. barusan aku minum tuh obat." kata aybel

"kalau sekarang bisa? soalnya nanti dokter ada pertemuan dengan dokter dokter dari luar negeri. bagus deh kalau obatnya udah kamu minum." kata dokter Aldi.

"Ya mana bisa, orang aku baru juga jejak disekolah. udah gitu kena jewer lagi sama pak agus. nanti aja deh tunggu obatnya ga mempan, nanti kalau aku keluar sekarang pak agus bakal jadiin aku makanannya lagi. emangnya dokter mau kalau aku ja-" kata aybel terputus.

"Nanti dokter yang bakal izinin kamu. sekarang kamu siap siap, dokter bentar lagi dateng kesekolah kamu." kata dokter Aldi

"Siap komandan aku tunggu. Tapi perut aku sakit dokter." kata aybel tiba tiba dan membuat dokter Aldi panik.

"Kamu kenapa? sakit di bagian yang mana? kamu jangan banyak bergerak ya, dokter bentar lagi sampai ini, kamu dimana sekarang? kamu jangan panik, coba kamu tarik nafas buang. kamu jangan sampai tertidur ya." kata dokter.

"Aku juga ga tau persisnya dimana, tapi ini sakit banget di perut aku. Aku ngga mau operasi lagi." kata aybel dengan suara yang lemah, dan kini ia sedang duduk dilantai toilet dan bersandar di tembok. tidak memperdulikan lantai itu kotor atau bersih.

"Tahan sebentar, saya bentar lagi sampai disekolah kamu. Kamu jangan tutup mata kamu ya, kamu sekarang dimana?" kata dokter Aldi.

"Aku di toilet sebelum kantin. tolong cepetan dokter, aku ga kuat lagi." kata aybel

"Iya, saya sudah d sekolah kamu, kamu tunggu sebentar lagi. saya lagi jalan kesana." kata dokter Aldi dan bergegas lebih cepat menuju toilet, namun ia diberhentikan oleh cewek yang menggunakan seragam sekolah sama dengan aybel.

"Dokter Aldi kenapa ada disini?" kata cewek itu saat berhadapan dengan dokter Aldi.

"Eh, kamu nara kan? temennya aybel? tolong cepet antarin saya ke toilet sebelum kantin." kata dokter Aldi saat melihat cewek itu dari dekat.

"Iya, tapi itukan toilet cewek. dokter mau ngapain kesana?" kata cewek itu, Nara.

"Aybel ada di sana, tolong buruan antarin saya kesana. sebelum aybel kenapa-napa." kata dokter Aldi dan kemudian mereka berlari menuju toilet itu.

sesampainya di sana, tanpa pikir panjang dokter langsung masuk dan disusul oleh nara. kemudian mata dokter Aldi menemukan aybel yang sedang terduduk bersandar dan berwajah pucat, dan mata yang ingin terpejam. dengan segera mungkin dokter Aldi langsung saja berlari menuju aybel dan menggendong aybel.

"Kamu kuat, saya sudah ada di sini. mari kita ke rumah sakit saya. bertahanlah sebentar lagi." kata dokter Aldi yang menggendong aybel menuju mobilnya.

"Sakit." kata aybel dengan suara parau dan memegang perutnya.

"Iya saya tau. sabar oke." kata dokter Aldi dan memasukkan aybel ke dalam mobilnya, diikuti oleh nara. kemudian mereka menuju rumah sakit dokter Aldi.

Dan tanpa mereka sadari, ada seseorang yang bersembunyi dibalik salah satu pintu toilet, dan ia mendengarkan pembicaraan aybel dan mereka dari awal. setelah ia merasa sudah aman, ia keluar dari sana sambil tersenyum tipis namun sedih.

"Permainan yang unik." kata orang itu lalu pergi meninggalkan toilet menuju kelasnya kembali.