webnovel

aybel

Seorang anak! apa yang mereka inginkan dari orang tuanya? kasih sayang kah? harta kah? atau yang lainnya? Menurut aybel, dia hanya meminta kasih sayang yang tulus dari orang tuanya, bukan harta, kedudukan, atau semacamnya. percuma ada semua yang dia inginkan dan dapatkan bisa dibeli. apakah kasih sayang juga bisa dibeli? jika bisa dia akan membelinya dengan harta yang dia punya. Bandel, pecicilan, blak-blakan, pintar, cantik, baik, dan misterius ada pada dirinya. namun sifatnya akan berubah menjadi cerewet, caper, dan juga manja kepada dinel. Dinel? siapa dia? kenapa aybel bisa berubah karenanya? dinel adalah seseorang yang mampu membuat aybel menjadi seperti itu hanya dalam waktu pertama kali bertemu. anggap saja cinta pada pandangan pertama. pintar, ganteng, dingin, dan cuek itulah dirinya. namun dia akan berubah menjadi ramah, perhatian khusus untuk sira. Sira? siapa lagi dia? ada hubungan apa dia sama mereka berdua? "terimakasih untuk semuanya, dari perjuanganku yang pertama-tama tidak kau hargai hingga perjuanganku sampai detik ini. kita dapat dipertemukan dengan baik namun takdir selalu berusaha memisahkan kita." kata aybel "pertemuan dan takdir kita sudah ditentukan oleh-nya. maaf jika telah membuatmu tidak baik-baik saja selama kau menyukaiku, jika ku tahu akhirnya akan seperti ini, mungkin dari awal aku tidak akan menyia-nyiakanmu." kaya dinel

nonaains · Teenager
Zu wenig Bewertungen
11 Chs

1

Matahari pagi ini, sangat cantik menyinari bumi hingga membuat gadis yang masih tertidur itu menambahkan tarikan selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Namun aksinya tidak berlangsung lama, karena ada seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba masuk ke kamar gadis itu dan menggoncang-goncangkan tubuh gadis itu.

"Non, bangun ini udah siang. Nanti non bela bisa telat kesekolahnya." kata wanita paruh baya itu

"Lima menit lagi mbok tina." kata gadis itu. Bela atau nama panjangnya Aybel Friskaaara Kaenan, anak dari pasangan Kalandra Kaenan dan Adila Kaenan. Memiliki abang yang selalu ada disaat aybel membutuhkannya, dia Izky Frenzo Kaenan. Dan saudara kembar aybel, dia Aydel Friskaasia Kaenan.

"Kata den izky, kalau non ngga bangun. Aden ga bakal beliin non novel sama eskrim. emangnya non mau ga dapet eskrim?" kata wanita paruh baya itu, mbok tina

"Oke-oke-oke. Sekarang aku bangun, demi novel dan eskrim. Bilang sama bang izky, aku mau novel sama eskrim yang banyak." kata aybel dan pergi menuju kamar mandi untuk bersiap-siap.

"Non mau sarapan apa? biar mbok siapin. Ohya non, tuan sama nyonya, den izky, dan non dela udah ada dimeja makan, mereka semua nungguin non buat sarapan bersama." kata mbok tina yang berada didekat pintu kamar mandi aybel

"Ck, kapan mereka pulang? Auah.. Bodo. Mbok kali ini ngga perlu repot-repot, nanti aku aja yang ngambil sendiri. Makasih buat sebelumnya." kata aybel dan bergegas siap-siap. Sedangkan mbok tina, dia sedang merapikan sedikit kamar aybel yang berantakan. Setelah selesai, mbok tina langsung keluar dari kamar aybel menuju meja makan.

"Mbok, bela-nya mana? masih tidur?" kata seorang pria muda dengan seragam sekolah, dia izky.

"Non bela, tadi lagi siap-siap den." kata mbok tina.

"Ck, buat apa sih kta nungguin dia, mending sekarang kita makan aja. Aku udah laper ini." kata seorang gadis yang duduk berhadapan dengan izky, dia aydel.

"Sabar dong dela. Kamu kalau ga mama sama papa yang bangunin, kamu ga akan bangun." kata izky

"Abang kenapa sih, bela dia terus. Aku juga adik abang." kata aydel.

"Karena kamu itu egois, pingin memiliki apa yang orang lain miliki." kata aybel yang tiba-tiba datang dan duduk disamping izky.

"Bela, cepetan makan. ini udah siang." kata pria yang lumayan paruh baya, dia kalandra kaenan.

"Makan tinggal makan pah, jangan nungguin aku. Emang pernah kalian peduliin aku? engga kan? jadi yaudah." kata aybel yang mengambil roti.

"Bela, kamu ya. Makin hari makin tambah keterlaluan sama orang tua." kata wanita yang lumayan paruh baya, dia adila kaenan. Dengan suara yang lumayan besar

"Maaf, seorang ibu tidak akan membentak anaknya karena hal sepele. Dan yang membuat saya seperti ini ya anda, eh maksudnya kalian semua. Apa pernah kalian mengabulkan permintaan saya? apa pernah kalian memberikan saya kasih sayang lagi? apa pernah sedikit saja kalian menanyakan hal sederhana kesaya? yang saya tahu, kalian tidak pernah sama sekali, kecuali izky. dan saya masih beruntung memiliki izky." kata aybel. "Sudah puas saya berbicara pagi ini. abang, aku pergi duluan ya." sambung aybel lalu pergi, tidak lupa mencium salah satu pipi izky.

"Mau abang anterin sekolah ga?" kata izky sebelum aybel pergi dari hadapannya

"Ga usah, sekolah kita kan B.E.D.A." kata aybel dengan penekanan diakhir, lalu pergi dari rumah itu.

"Non bela, mau saya antar kesekolah?" kata seorang pria yang berpakaian seperti supir, dia mang ujang.

"Gak usah mang, aku naik angkutan umum aja. makasih sebelumnya." kata aybel sambil tersenyum.

"Tapi non, sekarang udah pukul 06.40. Kalau non pergi naik angkutan umum bakal lama non, dan non akan telat." kata mang ujang.

"Ngga mang, makasih. Aku pergi duluan ya, semangat kerjanya." kata aybel lalu pergi dari halaman rumah itu menuju halte bus yang berada tidak jauh dari rumahnya.

Aybel berjalan sepanjang trotoar dengan mood yang kurang baik. perjalanan untuk ke halte bus hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Saat ditengah perjalanan aybel melihat ada seorang nenek yang lagi membawa banyak barang dan ingin menyeberang, namun takut. sebab, pengendara membawa kendaraannya seperti seseorang yang ingin menemui ajalnya. kemudian aybel berjalan menghampiri nenek itu

"Nenek mau nyebrang?" kata aybel.

"Iya cuk, tapi nenek takut." kata nenek itu.

"Ooh, mari saya bantu nek." kata aybel dan membawa beberapa barang nenek itu, kemudian menuntun nenek itu menyebrang.

Saat aybel dan nenek menyebrang melewati zebra cross, dipertengahan jalan ada mobil yang dikendarai dengan laju, dan berhenti sekian jengkal dari aybel, dan itu membuat aybel dan nenek itu syok sesaat.

"Nenek ga papa kan?" kata aybel setelah sadar dari syokannya.

"Gak papa, seharusnya nenek yang tanya itu ke kamu. Kamu ga papa kan?" kata sinenek yang melihat aybel dari atas ke bawah.

"Aku ga papa nek." kata aybel "Woi, kau. Kalau gak bisa nyetir mobil, jangan bawa mobil. bahaya tau buat pejalan kaki." sambung aybel kepada pemudi mobil dan tak lama keluar aalah satu orang yang berada di dalam mobil itu, dia yang mengendarai mobil itu.

"Santai dong. Gue buru-buru nih, lagian juga jalan kek siput." kata si pengendara itu

"Lebih baik kaya siput lama, dari pada kau cepet kek mau ketemu malaikat maut. Buru-buru bener." kata aybel

"Udah nak, kita lanjut aja. Nanti makin macet jalan. Maafin kita ya nak." kata nenek itu ke aybel lalu si pengendara itu.

"Gak bisa gitu nek, yang salah dia bukan kita. 'azka, bina bangsa', aku ingat-ingat nama kau. Awas aja." kata aybel lalu pergi meninggalkan orang itu, karena si nenek yang terus menarik-narik tangan kiri aybel.

"Untung cewek, kalau bukan udah gue tonjok tuh orang." kata pengemudi itu, dia azka yang sudah masuk lagi kedalam mobilnya.

"Tapi cantik loh, sayangnya dinel ga liat lo adu mulut. Kalau liat yaa langsung kincep, ga berani ngelawan." kata seorang cowok yang duduk disamping azka.

"Ck, percuma cantik, tapi kayak macan betina." kata azka lalu menjalankan, mobilnya menuju sekolah mereka. Bina bangsa.

Setelah aybel berpamitan dengan nenek itu, aybel berjalan menuju busway, tapi matanya menangkap bahwa ada seorang cowok yang sedang melihat-lihat motornya. sepertinya motor itu mogok, dan aybel langsung berjalan menuju cowok itu.

"Motornya kenapa?" kata aybel dan orang itu terkejut, lalu melihat aybel.

'Ya allah, mimpi apa semalem. pagi-pagi dah ketemu cogan' batin aybel saat cowok itu melihat aybel

"Ekm.' deheman cowok itu yang menyadari aybel terpesona akan kegantengannya.

"Eh, ada apa?" kata aybel salah tingkah itu.

"Seharusnya gue yang nanya gitu ke lo." kata cowok itu.

"Itu, motor kamu mogok ya? coba sini aku hidupin." kata aybel lalu berjalan kearah motor cowok itu.

"Eh, mau apa lo sama motor gue." kata cowok itu takut motornya kenapa-napa, tapi memang sudah kenapa-napa.

"Mau aku bantu ga? kalau mau diem aja, bakal hidup kok." kata aybel yang memulai mengotak-atik motor cowok itu.

"Emangnya lo bisa?" kata cowok itu saat melihat aybel yang sedang mengotak-atik motornya dan tak lama kemudian motor itu kembali hidup.

"Bisalah, noh hidup lagi kan? aku kan anaknya serba bisa, ohya kenalin nama aku ay-." kata aybel terputus karena ada seorang cowok bermotor ninja yang menghampiri mereka.

"Bel, ngapain masih disini? mau bolos lo? ga liat udah jam berapa? ga niat mau sekolah lagi ya?" kata cowok bermotor ninja itu.

"Eh buset, nyerocos muluk, ini juga mau kesekolah, abis benerin motor dia." kata aybel.

"Ck, buat apa lo nolongin motor orang. ga guna banget, laki kok ngga bisa benerin motornya sendiri." kata cowok bermotor ninja itu dengan nada ga bersahabat.

"Lo-." kata cowok yang dibantu oleh aybel terputus.

"Udah-udah. sekarang kita kesekolah oke? aku pergi dulu ya, ni temen aku mulutnya kek perempuan. nanti kalau kita ketemu lagi, kamu boleh nanya sepuas kam-." kini giliran kata aybel yang terputus

"Cepetan ceelah. lo mau gue tinggal." kata cowok bermotor ninja itu tidak sabaran.

"iya-iya sabar. yaudah bye-bye." kata aybel lalu naik ke motor ninja itu lalu pergi setelah mengucapkan selamat tinggal dengan cowok itu