Ying Bao tidak pernah membandingkan kedua anak laki-laki ini. Tiba-tiba ditanya oleh ibunya, dia harus memikirkannya.
"Keduanya baik!" Gadis kecil itu menjawab sambil memiringkan kepalanya.
"Lalu, siapa yang ingin kau nikahi nanti?" Jing Xi bertanya.
"Kakak Feimo! Karena aku adalah calon istrinya!" Ying Bao tersenyum, mengetahui jawabannya selama ini.
"Lalu, bagaimana dengan Paman Pangeran?"
Bagaimana dengan Paman Pangeran?
Ying Bao tidak pernah memikirkannya. Dia berpikir tentang bagaimana Huangpu Xuanye terluka karna perasaan itu dan bagaimana dia kehilangan ayahnya.
Tetapi gadis kecil itu memikirkan ide yang bagus.
"Aku tahu! Aku bisa mencarikannya seorang putri, maka dia tidak akan kesepian lagi!"
Ying Bao selalu percaya bahwa seorang pangeran pada akhirnya akan bersama dengan seorang putri dan mereka akan hidup bahagia selamanya di sebuah kastil.
"Ide yang bagus!"
Jing Xi memeluk putrinya dan mencium pipinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com