webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#COMEDY

Awas, Papa! Mama Mau Membunuhmu!!

Qiao Anxia seorang assassin dengan masa lalu kelam. Suatu hari berniat merebut suami dari musuhnya bebuyutannya. Kehilangan malam pertama hanya demi balas dendam namun...yang ia tiduri adalah saudara suami musuhnya?? Richard Calvin, pria yang terkenal sebagi hero bagi para korban ketidakadilan para penguasa. Apa jadinya ketika kedua orang bertolak belakang ini menikah hanya karena seorang anak jenius yang imut serta menyenangkan ingin menjodohkan mereka. Dan anak itu adalah hasil pembuahan mereka di malam yang panas itu! Yang satu merupakan HERO dan yang satu adalah ASSASSIN! Sang HERO berusaha merayu istrinya di tiap kesempatan sementara sang ASSASSIN ingin melarikan diri dan bila perlu… membunuh suaminya! *** Excerpt: “Ini sudah semuanya?” Richard tidak percaya wanita dihadapannya telah menyerahkan semua alat komunikasi serta senjata yang disembunyikan didalam pakaiannya. “…” Anxia tidak menjawab dan hanya menatap lurus ke mata pria yang kini secara legal menjadi suaminya. “Xia Xia, kita tidak akan berangkat sebelum kau menyerahkan semuanya.” Kedua tangan Anxia terkepal karena dia berharap setidaknya dia memiliki satu alat yang bisa digunakannya untuk memberi sinyal pada Ling Meng. Tapi tampaknya, Richard mengetahuinya dan mendesaknya untuk menyerahkannya. Dengan gerakan enggan namun mata masih dipenuhi dengan aura membunuh ke arah Richard, Anxia menyelipkan kedua tangannya ke belakang punggungnya masuk kedalam kaos hitamnya. Richard mendelik kaget sama sekali tidak menyangka istrinya akan melepas branya! Alat macam apa yang dipasang di bra wanita? List of Heir Series My Only Love: The Targeted Heiress (vol 1, completed) The Flame Queen And Her Sly Lover (vol 2-3, completed) The Ice Prince: Change Her Fate (vol 4-5, completed) Awas, Papa! Mama Mau Membunuhmu (ongoing) The Heir's Beloved Is Not A Human (coming soon)

VorstinStory · Urban
Zu wenig Bewertungen
336 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#COMEDY

Bag 282 Hadiah Ulang Tahun Elliot

"Siapa kau?" tuntut Anxia tanpa menurunkan waspadanya sambil mengawasi tiap gerak-gerik pria itu.

"Nyonya, ketua tim kami mengirimku untuk mengantar kalian keluar dari sini."

"Siapa tuan tim kalian?"

"Cerberus."

Anxia mengerjapkan matanya beberapa kali lalu menyimpan pisaunya kembali ke dalam sarung garter kakinya.

"Dimana dia sekarang? Kenapa tidak dia sendiri yang datang kemari?"

"Cerberus ingin turun tangan sendiri untuk mengeluarkan ayah mertuanya."

Anxia tampak terkejut mendengarnya, lalu detik berikutnya dia tersenyum lembut terhadap info yang barusan didengarnya.

"Mama? Apakah papa yang menyuruhnya datang kemari?"

"Darimana kau tahu kalau Cerberus adalah papa?"

"Kalian pernah bicara soal papa adalah Cerberus di kamarku. Apakah mama lupa?"

Ah, benar. Waktu itu Anxia marah-marah karena Richard tidak memberitahunya bahwa dia adalah Cerberus. Anxia tidak tahu apakah dia harus bangga atau menjadi khawatir mengetahui ingatan putranya yang super tajam.