webnovel

Bunda

" Dewi sayang.. , sini nak."

" Iya bunda."

"Selamat ulang tahun ya sayangku, kurangi sedihnya perbanyak senyumnya, karna bunda gamau lihat putri cantik bunda ini sedih-sedih."

"... Dan, kamu harus semangat terus, kalau ada apa-apa yang mau diceritain, panggil bunda nak, bunda akan selalu ada disamping kamu. You are the little princess that mother loves." ( mencium kening putrinya )

" Siap bunda, Dewi ga akan lupa sama kata-kata bunda." ( memeluk bundanya )

" Ini bunda ada kado kecil buat kamu, maaf ya bunda hanya bisa kasih kamu barang sederhana, itupun bunda bikin sendiri. nih, silahkan dibuka sayang."

"Yey, makasih bundaku. aku buka ya.."

Dibukanya kotak kecil berwarna ungu itu. terlihat bola mata Dewi bersinar melihat barang yang ada di dalam kotak kecil itu yang ternyata berisi sebuah kalung berbentuk bunga lavender, bunga kesukaan Dewi.

Ketika Dewi memandangi kalung itu, tiba-tiba Bunda Dewi memegangi dadanya seperti menahan sakit.

"Aduh.. aduh.." suara Bunda dengan histeris

"Bun-bunda.. bunda kenapa? kakak bunda kak!!" Dewi panik.

"Kenapa dek?" Kakak Dewi bertanya dan terkejut melihat Bunda yang menahan sakit, dan akhirnya Bunda pingsan.

"Ayo kak kerumah sakit!!" teriak Dewi. Mereka pun segera membawa Bunda kerumah sakit.

Sampainya dirumah sakit...

Dewi dan kakaknya sedang menunggu di depan ruang tempat Bundanya diperiksa. terlihat Dewi menangis memeluk kakaknya karna takut Bunda kenapa-kenapa.

Dokter pun keluar dari ruangan..

"Dok, Bunda saya gapapa kan dok??" Tanya kakak Dewi, Edo.

Dokter menghela nafas "Pasien terkena serangan jantung, yang pada akhirnya menyebabkan pasien meninggal dunia. kami turut berdukacita atas meninggalnya Ibu kalian. Saya permisi dulu." Dokter berlalu.

Dewi berlari ke dalam ruangan menemui Bunda yang sudah terbujur kaku itu. "Bundaaaaa!!!" Teriaknya sambil menangis memeluk Bundanya.

"Bunda bangunnn!!"

"Jangan tinggalin Dewii, Dewi nggak sanggup bunnn!!"

Isak tangis Dewi yang sangat merasa kehilangan Bunda nya yang sangat dia sayangi. Malangnya Dewi dan kakaknya yang baru satu tahun ditinggal ayahnya meninggal kini bundanya ikut menyusul.

"Dek, udah dek.." Edo segera memeluk adiknya menenangkannya.

.....

Setelah selesai pemakaman Ibunda Dewi, terlihat Dewi sedang duduk lemas memeluk kuburan bundanya itu. "Bunda.. kenapa harus sekarang?" Dewi terbata-bata dan menangis.

Edo yang berada disamping Dewi mencoba menenangkan adiknya itu.

"Dek, Bunda udah tenang disana. kamu jangan sedih terus, kasian bunda dan kamu juga. kamu harus inget pesan bunda buat kamu."

"Kakak bakal jaga adek Bun.., Bunda yang tenang ya disana bersama Ayah. terimakasih sudah mendidik kakak dan adek selama ini. kakak janji nggak akan mengecewakan kalian. Bunda Ayah, kami sayang sama kalian." Edo bicara memandang kuburan kedua orang tuanya itu sambil memeluk Dewi.

_______________