Anwar Tanjung sangat marah, sangat ingin menghukum pelaku di balik kecelakaan istrinya.
Tidak ada yang mengira dia akan berlutut di depan Arya Sanjaya secara tiba-tiba.
Itu adalah peristiwa yang mengejutkan.
Mata Tuti Untari terbuka lebar tidak percaya sementara Nadya Indrawan menutup mulutnya dan menghela napas dengan keras.
Orang-orang memandangnya dengan bingung.
Bahkan Arya Sanjaya terkejut.
Dia tidak tahu siapa Anwar.
"Kamu siapa? Apakah ini caramu menyapa orang?"
Anwar segera berdiri dan tersenyum. "Ini semua salah paham, Tuan Arya!"
Dia tidak pernah bermaksud untuk berlutut, tetapi kakinya menyerah karena terkejut.
Lagi pula, Anwar juga agen bebas dari Polisi Kayangan.
Dia sebelumnya menyaksikan Arya mengirim orang besar bernama Dudek terbang hanya dengan satu pukulan di markas Polisi Kayangan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com