webnovel

Bab 142

Arya tidak menggubris hinaan Erlangga.

Melihat mayat Darma, kilas balik dari masa kecil Arya hingga dewasa melintas di benaknya seperti tayangan presentasi. Namun, tidak ada satu pun ingatannya yang menunjukkan bahwa Darma telah memperlakukannya dengan baik.

Di mata Darma, Arya mungkin tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Ilham.

Mengingat wajah jelek Darma ketika dia mengutuk dia dan ibunya terakhir kali, Arya langsung menyadari bahwa Darma sangat membenci mereka.

Arya menjawab dengan tenang, "Erlangga, apakah kamu buta? Orang tua itu dibunuh oleh Herlinda. Dan juga semua orang tahu apa yang kalian berdua lakukan di kamar tadi. Kamu tidak bisa menyalahkan ini pada aku!"

Dia melanjutkan, "Tentang yang kamu klaim sebagai kakekku… Heh, kakek macam apa yang menginginkan cucunya mati?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com