Curiga

Hari ini Dirga akan kembali ke Australia, tempat dimana cabang perusahaannya berada. Dan nama negara besar itu adalah tempat yang selama ini ia tinggali dengan Almarhum istrinya, Rina.

Ia menghabiskan waktu selama sebulan penuh disini, untuk mengurus perusahaan besar DirgantaraGroups.

Setelah kematian sang istri, ia jadi sering sekali pulang ke indonesia dan lembur bekerja.

Raja mengantarkan sang Ayah ke bandara, mungkin ia bolos lagi hari ini. Ia masih malas ke sekolah karena kejadian beberapa hari yang lalu. Dan yang pasti ia sudah menjadi bahan gibahan penduduk sekolah, dan jangan lupakan Anala yang sudah dibully karena kejadian tersebut.

Jujur ia sangat khawatir pada gadis itu, dan jujur ia juga merasa malu karena harus berlagak sok jago di depan teman kelasnya waktu itu.

Berpuluh-puluh pesan ia terima dari kedua sahabatnya, namun tak satupun ia balas. Mendadak ia pusing memikirkan perasaan dan tingkah lakunya akhir-akhir ini.

"Ayah pulang dulu." sahut sang Ayah yang sukses membuyarkan lamunan sang anak. Raja menoleh menatap Dirga tersenyum dan mencium punggung tangan sang Ayah. "Iya, Yah....Kalo udah sampe jangan lupa kabarin Raja." Dirga mengangguk.

"Ayo, mas. Kita berangkat....sebentar lagi pesawatnya take off." Dirga dan Raja menoleh. Dirga berjalan menuju wanita itu--yang berumur kira-kira 37-an. Wanita itu merangkul lengan Dirga dan melengos masuk kedalam badan pesawat.

Tak tahu saja, jika otak Raja mulai trafelling kemana-mana. Siapa wanita itu?, Sekretaris, 'kah?.

Tapi mengapa ia begitu lancang memeluk lengan Ayahnya semesra itu?. Dan jangan lupakan apa yang wanita itu katakan tadi.

Biasanya bawahan tak akan selangcang itu bukan?.

Dan wanita itu juga terlihat cantik, Alah!....masih cantik Anala, Eh!.

"BUCENNNNN!!"-author.

"BERZIZIK KAU BANGSAT!!"-Raja.

"JAHAT KAMU MAZZZ!!"-author.

"B AJA!!"-Raja.

Oke skip.

~~~~

"WE ARE THE LOVESICK GIRL!!!"

"TO BE ALONE!!"

"BEGIMANE LIRIKNYA ANJING, GUE KAGAK HAPAL!!"

"IKUTIN AJA ASIK NIH GOYANGANNYA....ADUHH BOHAY BENER TUH BADAN!!!"

"YOO MBAK LISA AKU PADAMU!!!"

"LOPYU LOPYU LIMA MILYARRR....ERRR....ERRR."

"BEBEB JENI KAGAK KALAH BOHAY SAMA SI LISA, ANJIRR!!"

"BLEKPING KEN YOR AREYAHH!!"

"BLEKPING KEN YOR AREYAHH!!!"

"ODUMEE COMYO ICI MOLA FAREWEIII!!"

"LOPIS DE MIUSIK!!"

"MBAK DENIS!!! AKU PADAMU MBAKK!!"

"MBAK DITA BALIK MBAK!! ANAK KITA NANGIS TUH KARNA MBAKNYA GAK PULANG PULANG!!"

"SOODAM AW!!. SOODAM AI LOP YUU!!"

Begitulah kira-kira teriakan para pengagum koriyah. Yah siapa lagi jika bukan Jenan dan kembaran nya Kevin. Mengerjakan apa-apa suka berdua.

Mereka ngefanboy sembari menunggu Raja dan Ratu mereka, Anala maksudnya.

Tak tahu mengapa mereka sangat mendukung hubungan antara Raja dan Anala. Keduanya tampak serasi dimata mereka. Bukankah Jenan menyukai Anala? Tidak! Ia hanya merasa gemas terhadap tingkah Anala yang terlalu menggemaskan di mata nya.

"Naik, gih," Anala menatap jok motor milik Raja yang nampak kosong tak berpenghuni.

"Tapi...."

"Udah naik aja!" Raja menarik pergelangan tangannya dan menyuruhnya naik keatas motornya.

"Keburu bel, lo mau emang dihukum?"

"Gak mau"

"Yaudah!"

"Apa?"

"Apa?"

"Ha?"

"Ck, cepet naik!"

"Iya-iya...."

Lalu tak lama mereka pun pergi menyusuri jalanan yang penuh dengan kendaraan, Anala menunduk malu menatap wajah Raja dibalik dari kaca spion. Sungguh rencana Tuhan yang tak terduga.

Bolehkah Anala menaruh rasa padanya? Wajah tampan rupawan, baik hati, cool, siapa yang tak mau?

Jika ada yang tak mau? Tanyakan! Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dusta kan?!, EAK!!.